| dc.description.abstract | Bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya berbagai industri menyebabkan permintaan umbi ubi kayu sebagai bahan baku pangan, pakan, bioenergi dan berbagai industri lainnya terus bertambah. Produktivitas ubi kayu menunjukkan adanya perbedaan antara berbagai daerah di Indonesia. Cekaman air berupa kekeringan maupun kelebihan air berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman. Selama mengalami cekaman tanaman mengalami perubahan morfologi, anatomi, fisiologis dan biokimia sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang penuh tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan tiga varietas ubi kayu pada kondisi curah hujan dalam kisaran bulan basah. Percobaan dilakukan di rumah kaca kebun percobaan Cikabayan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dua faktor, yaitu varietas (Mangu, Genjah Bayam, dan IR Jonggol), dan volume penyiraman media dalam polybag per hari (229,0 dan 261,7 ml hari-1polybag-1) atau setara dengan curah hujan 140 mm bulan-1dengan tiga ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ubi kayu varietas IR Jonggol dan volume penyiraman 261,7 mlhari-1polybag-1 menghasilkan pertumbuhan tanaman ubi kayu terbaik pada kondisi bulan basah. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara varietas dan volume penyiraman. | id |
