Show simple item record

dc.contributor.advisorFauzi, Akhmad
dc.contributor.advisorKolopaking, Lala M
dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorLaya, Willie Samodra
dc.date.accessioned2022-04-21T00:28:17Z
dc.date.available2022-04-21T00:28:17Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111636
dc.description.abstractPertanian padi memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga ketahanan dan stabilitas nasional, yaitu sebagai komoditas pangan pokok utama penduduk Indonesia yang harus tersedia sepanjang tahun, kesejahteraan petani, serapan tenaga kerja dan kemiskinan perdesaan. Namun keberlanjutannya masih dihadapkan pada tantangan yang komplek dan multidimensi. Dari sisi permintaan tantangan utama yang dihadapi adalah jaminan kecukupan dan stabilitas harga beras di seluruh wilayah Indonesia. Pada sisi ketersediaan tantangan utama yang dihadapi adalah keberlanjutan produksi pada provinsi sentra, pendapatan petani yang terus menurun dan efisiensi distribusi beras secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah telah melakukan upaya strategis dengan menjadikan keberlanjutan pertanian padi, kesejahteraan petani dan kemiskinan perdesaan sebagai program prioritas utama yang harus dicapai setiap tahun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Namun banyaknya stakeholder yang ikut terlibat di dalam sistem pertanian padi dan ketentuan perdagangan dunia, menyebabkan sering terjadi perbedaan pandangan kebijakan yang menghambat keberlanjutan pembangunan pertanian padi di Indonesia. Untuk itu diperlukan sebuah penelitian yang komprehensif untuk mewujudkan keberlanjutan pertanian padi di tingkat wilayah seluruh Indonesia. Setiap tujuan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis yang berbeda. Untuk tujuan pertama yakni menentukan faktor kunci di masa sekarang dan masa depan menggunakan metode MICMAC. Untuk tujuan kedua yakni menganalisis peran dan tujuan antar-aktor menggunakan metode MACTOR. Untuk tujuan ketiga mengevaluasi kinerja pertanian padi berkelanjutan tingkat provinsi menggunakan metode TOPSIS. Tujuan keempat mengetahui kondisi kausal yang dapat menjelaskan kemiskinan petani tanaman pangan perdesaan menggunakan metode QCA. Selanjutnya untuk tujuan kelima merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan dianalisis mengunakan Smic-Prob Expert yang dilakukan melalui pendapat ahli dan keterlibatan stakeholder yang memiliki kompetensi pada pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh melalui data hasil kuisioner pada 84 responden di 25 stakeholder yang terlibat secara langsung pertanian padi, serta dilakukan wawancara individual pada sebagian stakeholder untuk menggali data dan informasi secara mendalam tentang peran, tugas dan fungsi stakeholder. Data sekunder menggunakan hasil publikasi instansi pemerintah yaitu: 1) Data produksi padi tahun 2019, Nilai Tukar Petani 2020, Neraca Ketersediaan Beras 2020, Indeks Distribusi Beras 2020, dan Indeks Harga Beras 2020 dari Badan Pusat Statistik; 2) Data luas baku lahan sawah dari Kementerian ATR/BPN, dan 3) Indeks emisi budidaya padi perhektar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Analisis faktor kunci merupakan proses awal yang digunakan untuk mengidentifikasi dan klasifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan. Dari hasil analisis hubungan pengaruh langsung maupun tidak langsung dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor dari dimensi kelembagaan dan dimensi teknologi paling mempengaruhi dalam mencapai hasil pada masa sekarang maupun masa depan. Sedangkan faktor yang memiliki ketergantungan sangat tinggi adalah faktor-faktor dari dimensi sosial dan dimensi ekonomi. Terdapat tiga faktor dengan tingkat ketergantungan tertinggi dan harus dicapai di dalam sistem yaitu: 1) ketersediaan beras bermutu dan aman di tingkat provinsi, 2) stabilitas harga beras tingkat konsumen, dan 3) kesejahteraan petani perdesaan. Faktor produktifitas lahan baku sawah per tahun merupakan faktor tujuan antara yang harus dicapai dalam masa sekarang. Sedangkan dampak tidak langsung pada masa depan yang paling dipengaruhi ketika sistem sudah berjalan dengan stabil adalah kesejahteraan petani perdesaan. Dari analisis aktor kunci menunjukkan bahwa komposisi aktor pada kuadran influence stakeholders dan relay stakeholders secara keseluruhan merupakan aktor pada pemerintah pusat, sedangkan komposisi aktor pada kuadran dependence stakeholders sebagian besar dari pemerintah daerah provinsi dan kabupaten. Penjelasan ini menunjukan pentingnya kolaborasi dalam pelaksanaan pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan. Aktor pada tingkat provinsi dan kabupaten sangat bergantung pada semua kebijakan yang telah disusun pemerintah pusat, begitu juga sebaliknya pemerintah pusat tidak bisa melaksanakan kebijakan tanpa dukungan dari pemerintah daerah sebagai pelaksana di lapangan. Tujuan aktor dengan nilai tertinggi sama dengan hasil identifikasi pada analisis faktor kunci yaitu: 1) menjaga ketersediaan beras yang bermutu dan aman di tingkat provinsi, 2) menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen, dan 3) meningkatkan kesejahteraan petani. Hasil ini menguatkan bahwa ketiga tujuan ini adalah sasaran strategis yang harus dicapai dalam pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan. Impor beras merupakan tujuan dengan skor terendah. Hampir semua aktor pada tingkat provinsi, kabupaten dan kelompok tani menolak kebijakan impor beras. Petani merupakan aktor yang sangat terdampak penurunan pendapatannya dari kebijakan impor beras. Konvergensi dan divergensi yang kuat terjadi pada aktor di tingkat pemerintah pusat. Potensi divergensi terjadi karena adanya konflik kepentingan antar-aktor yang disebabkan oleh lemahnya integrasi data, regulasi, serta peran dari masing-masing aktor. Peran aktor yang memiliki tugas dan fungsi pengelolaan irigasi, luas baku lahan dan distribusi perdagangan memiliki konvergensi yang sangat lemah. Diperlukan kolaborasi yang kuat antar- aktor dalam mencapai tujuan pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan. Hasil dari evaluasi kinerja pertanian padi berkelanjutan menunjukkan bahwa hasil kinerja tertinggi berada pada Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Namun demikian, provinsi tersebut memiliki hubungan yang lemah terhadap kemiskinan perdesaan. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja pertanian padi berkelanjutan di tingkat provinsi yang tinggi, belum tentu mensejahterakan dan mengurangi kemiskinan petani tanaman pangan di perdesaan. Kepemilikan aset sawah dan bukan sawah yang luas, produktifitas lahan yang tinggi, keuntungan usaha tani yang besar, dan inflasi bahan makanan perdesaan yang rendah memiliki hubungan kausal yang kuat terhadap rendahnya kemiskinan perdesaan. Pada analisis skenario kebijakan menunjukkan bahwa dari keenam kebijakan yaitu: 1) penguatan kelembagaan, 2) meningkatkan kepemilikan lahan petani padi dan mengendalikan alih fungsi lahan, 3) percepatan transformasi teknologi, 4) efisiensi logistik dalam sistem usahatani padi dan perberasan, 5) jaminan sosial/insentif terhadap rumah tangga petani padi, dan 6) meningkatkan produktifitas lahan yang ramah lingkungan, dapat digunakan sebagai skenario kebijakan pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan. Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024, pemerintah menjadikan ketersediaan beras, stabilitas harga beras dan kesejahteraan petani sebagai program prioritas nasional yang harus dicapai dalam periode waktu lima tahun. Hasil dari analisis pembangunan wilayah pertanian padi berkelanjutan ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengembangan peta jalan pencapaian target ketersediaan dan stabilitas harga beras, serta peningkatan kesejahteraan petani padi yang berkelanjutan. Pengujian kembali indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pembangunan pertanian di tingkat nasional, daerah dan petani sangat perlu dilakukan. Sebagai upaya menghasilkan kebijakan yang tepat, berkelanjutan dan inklusif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pembangunan Wilayah Pertanian Padi Berkelanjutanid
dc.title.alternativeThe Regional Development Strategy of the Rice Farming Sustainabilityid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordRice Farmingid
dc.subject.keywordsustainable developmentid
dc.subject.keywordregional developmentid
dc.subject.keywordstructural analysisid
dc.subject.keywordmulticriteria analysisid
dc.subject.keywordfuzzy set qualitative comparative analysisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record