Kultivasi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Beberapa Bahan Lignoselulosa

Abstract

Jamur tiram putih adalah salah satu jenis jamur saprofit yang hidup di daerah yang lembab khususnya pada kayu. Jamur ini memiliki inti sel sejati, dinding sel yang tersusun atas selulosa dan khitin yang berbentuk filament (benang-benang yang bercabang dan bersekat), serta berspora. Jamur tiram putih bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Jamur ini menyerap zat-zat makanan seperti holoselulosa, lignin dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beberapa bahan lignoselulosa terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih, menganalisis pengaruh jenis bibit terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih, serta menentukan konsentrasi media tumbuh yang tepat pada pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih. Penelitian ini dilaksanakan di dusun Palimanu Desa Fatukero Kecamatan Railako Kabupaten Ermera Timor Leste dimulai pada bulan Mei sampai Agustus 2021. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis bibit berpengaruh terhadap lamanya pertumbuhan miselium tetapi tidak berpengaruh terhadap hari pertama panen, jumlah tubuh buah jamur, diameter tubuh buah, bobot total tubuh buah segar, panjang tangkai, dan diameter batang, jenis dan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Jenis dan komposisi media tanam yang memberikan hasil terbaik berturut-turut semakin rendah pada semua variabel adalah 1). Jenis media tanam M0 dengan komposisi media 100% serbuk sengon, 2). M1 dengan komposisi media 75% serbuk sengon + 25% kulit kopi, 3). M2 dengan komposisi media 50% serbuk sengon + 50% kulit kopi, 4). M8 dengan komposisi media 100% serbuk bambu, 5). M7 dengan komposisi media 25% serbuk sengon + 75% serbuk bambu, 6). M6 dengan komposisi media 50% serbuk sengon + 50% serbuk bambu, 7). M5 dengan komposisi media 75% serbuk sengon + 25% serbuk bamboo, dan Jenis media tanam dan yang paling terendah adalah pada media M4 dengan komposisi 100% kulit kopi dan M3 dengan komposisi media 25% serbuk sengon + 75% kulit kopi. Ketiga jenis bahan lignoselulosa yaitu kulit kopi, serbuk sengon, dan serbuk bambu yang digunakan dalam penelitian ini berpotensi untuk kultivasi jamur tiram putih tergantung pada komposisinya Kata Kunci: Jamur Tiram, Kultivasi, Lignoselulosa

White oyster mushroom is a type of saprophytic fungus that lives in humid areas, especially on wood. This fungus has a true cell nucleus, a cell wall composed of cellulose and chitin in the form of filaments (branched and insulated threads), and spores. White oyster mushrooms reproduce vegetative and sexually. This fungus absorbs food substances such as holocellulose, lignin and protein. This study aims to analyse the effect of several lignocelluloses materials on the growth and production of white oyster mushrooms, analyse the effect of the type of seed on the growth and production of white oyster mushrooms, and determine the appropriate concentration of growing media on the growth and production of white oyster mushrooms. This research was carried out in the sub village of Palimanu, Fatukero Village, Railako sub District, Ermera Municipality, Timor Leste starting from May to August 2021. The experimental design used in this study was a Factorial Completely Randomized Design (CRD). The results showed that the type of seed had an effect on the length of mycelium growth but had no effect on the first day of harvest, the number of mushroom fruiting bodies, fruiting body diameter, total fresh fruit body weight, stalk length and stem diameter, type and composition of growing media had a significant effect on all observation variables. The type and composition of the growing media that gave the best result were successively lower for all variables, namely 1). The type of planting media is M0 with a media composition of 100% sengon powder, 2). M1 with a media composition of 75% sengon powder + 25% coffee husk, 3). M2 with a media composition of 50% sengon powder + 50% coffee husk, 4). M8 with a media composition of 100% bamboo powder, 5). M7 with a media composition of 25% sengon powder + 75% bamboo powder, 6). M6 with a media composition of 50% sengon powder + 50% bamboo powder, 7). M5 with a media composition of 75% sengon powder + 25% bamboo powder, and the type of planting media and the lowest is on M4 media with a composition of 100% coffee husk and M3 with a media composition of 25% sengon powder + 75% coffee husk. The three types of lignocelluloses materials, namely coffee husk, sengon powder, and bamboo powder have the potential for white oyster mushroom cultivation depending on the composition used. Keywords: Cultivation, Lignocelluloses, White oyster mushroom