Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Intensitas Komunikasi Pemasaran Terpadu pada Teh Sila
Abstract
Media digital sangat berkembang pesat di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia mulai bulan Maret tahun 2020, yang berdampak terjadinya pembatasan-pembatasan dalam interaksi sosial di masyarakat. Mitra usaha yang semula menggunakan media konvensional cenderung beralih ke media digital. Pengguna internet yang makin meningkat berpotensi memengaruhi strategi komunikasi pemasaran yang berdampak pada volume penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan strategi komunikasi pemasaran pada salah satu UMKM yaitu Teh Sila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh informasi kualitatif. Data kuantitatif diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan jumlah responden 60 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial pada konsumen tertinggi berada pada Instagram, bukan pada Facebook dan Youtube. Kemudian, strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan teh Sila berupa workshop, webinar, dan membuka tea house yang digaungkan melalui media sosial Instagram. Oleh karena itu, terdapat korelasi yang positif antara intensitas penggunaan media sosial pada Instagram dengan intensitas komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh teh Sila. Digital media is very rapidly growing in the midst of the Covid-19 pandemic that occurred in Indonesia starting in March 2020, which has an impact on restrictions on social interaction in the community. Business partners who originally used conventional media tend to switch to digital media. Increasing internet users have the potential to influence marketing communication strategies that have an impact on sales volume. The purpose of this study was to analyze the relationship of the intensity of social media use with marketing communication strategies on one of the MSMEs, Sila Tea. This research uses a quantitative approach supported by qualitative information. Quantitative data is processed using spearman rank correlation test with a total of 60 respondents. The results showed that the highest intensity of social media use in consumers was on Instagram, not on Facebook and Youtube. Then, the marketing communication strategy carried out by Sila tea in the form of workshops, webinars, and opening tea houses is echoed through Instagram social media. Therefore, there is a positive correlation between the intensity of social media use on Instagram and the intensity of integrated marketing communication conducted by Sila tea.