Komposisi dan Distribusi Spasial Zooplankton berdasarkan DNA Lingkungan (eDNA) di Perairan Pesisir Raja Ampat
Date
2021Author
Fatchiyyah, Sayyidah
Madduppa, Hawis
Bengen, Dietriech Geoffrey
Metadata
Show full item recordAbstract
Zooplankton merupakan plankton yang terdiri dari hewan-hewan kecil dan hewan-hewan besar yang belum dewasa, berdasarkan siklus hidupnya terbagi menjadi holoplankton (organisme yang bersifat planktic di seluruh siklus hidupnya) dan meroplankton (organisme planktic yang menghabiskan sebagian siklus hidupnya pada zona bentik). Komposisi dan distribusi zooplankton penting dalam rantai makanan dan pengelolaan ekosistem terumbu karang. Kurangnya informasi terkait zooplankton di perairan pesisir Raja Ampat memengaruhi kegiatan penangkapan ikan sebagai sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi zooplankton berdasarkan DNA lingkungan (eDNA) serta menganalisis sebaran spasialnya di Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Raja Ampat, berdasarkan pembagian zona yaitu Zona Inti, Zona Pemanfaatan Terbatas, dan Zona Lainnya. Pendataan zooplankton dilakukan menggunakan metode metabarcoding eDNA dengan target gen universal plankton (V9) dari 18S rRNA. Analisis bioinformatika dilakukan melalui QIIME2 dan divisualisasi serta divalidasi menggunakan program Microsoft Excel dan R. Sebanyak 18 titik pengambilan sampel air terbaca 53 Operational Taxonomy Unit (OTU) metazoa, diantaranya 33 OTU tidak teridentifikasi (unidentified) hingga taksa spesies dan 20 OTU teridentifikasi. Keragaman alfa dan beta tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, holoplankton pada kelompok copepoda mendominasi taksa zooplankton di setiap zona. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat variasi habitat yang spesifik. Copepoda yang mendominasi adalah Paracalanus parvus pada Zona Inti dan Zona Lainnya, sedangkan pada Zona Pemanfaatan Terbatas didominasi oleh Corycaeus speciosus. Keberadaan copepoda yang melimpah pada Zona Lainnya dan Zona Pemanfaatan terbatas menunjukkan bahwa kawasan tersebut juga mampu menyediakan produktivitas sekunder secara kontinu, sehingga juga dapat diasumsikan bahwa ketersediaan pakan alami ikan planktivor dianggap cukup untuk menjaga kestabilan ekosistem di perairan pesisir Raja Ampat.
Collections
- MT - Fisheries [2934]