Show simple item record

dc.contributor.advisorSahara, Sahara
dc.contributor.advisorKirbrandoko, Kirbrandoko
dc.contributor.authorWidyastutie, Dwi Intan
dc.date.accessioned2021-08-19T05:25:57Z
dc.date.available2021-08-19T05:25:57Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108562
dc.description.abstractPeningkatan pendapatan rata-rata yang diikuti dengan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah mengakibatkan pergeseran pola konsumsi pangan yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah peningkatan konsumsi susu di Indonesia. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2016, perkembangan konsumsi susu di Indonesia di proyeksikan meningkat sebanyak 4% setiap tahun. Masyarakat Indonesia mengkonsumsi susu segar sekitar 18 % dari total konsumsi susu, sementara 82% merupakan konsumsi susu bubuk (BPS 2018). Sehingga pasar susu bubuk di Indonesia masih sangat menjanjikan. Meningkatnya permintaan terhadap produk susu di Indonesia, maka permintaan terhadap produk susu juga akan meningkat. Menurut data Nielsen 2018, penjualan susu bubuk mengalami peningkatan baik secara volume dan value terhadap penjualan di tahun 2018 sebesar 6,8% dan 6,2% Namun selama tiga tahun berturut-turut, PT Sanghiang Perkasa tidak mencapai target yang telah di tetapkan. Hal ini dikarenakan, hasil penjualan yang dilakukan oleh PT Sanghiang Perkasa, tidak merata. Dan di setiap daerah distribusi, tidak memenuhi target yang telah di tetapkan oleh PT Sanghiang Perkasa. Penyusunan formulasi strategi dalam penelitian terhadap produk susu bubuk di PT Sanghiang Perkasa diawali dengan menganalisa saluran distribusi perusahaan. Untuk mendapatkan gambaran kondisi saluran distribusi yang sudah dilakukan oleh PT Sanghiang Perkasa pada setahun terakhir, maka analisa portofolio saluran distribusi digunakan. Setelah dilakukan analisa portofolio dan terpilih mana saja saluran yang akan di prioritaskan dalam saluran distribusi. Penelitian ini menggunakan analisis Rantai Nilai untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategi internal dalam saluran distribusi, sedangkan untuk faktor-faktor strategis eksternal menggunakan analisis PEST. Setelah faktor-faktor internal dan eksternal tersebut teridentifikasi, dilakukan analisis menggunakan matriks IFE dan EFE untuk masing-masing regional. Dilanjutkan dengan matriks SWOT yang menghasilkan berbagai alternative strategi pada masing-masing regional. Dalam tahap akhir, dilakukan pengambilan keputusan untuk memilih strategi terbaik menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dengan hasil STAS tertinggi pada masing-masing regional Implikasi dari penelitian ini lebih menekankan kepada rekomendasi pembuatan program dan action plans yang akan dilakukan PT Sanghiang Perkasa dalam proses distribusi pada masing-masing regional. Pada pada regional I ialah meningkatkan kerapatan distribusi. Untuk regional III strategi alternatifnya adalah membuat system terkait dengan stok produk di cabang. Lalu untuk hasil QSPM pada regional IV yaitu Meningkatkan ketersediaan produk pada cabang. Pada regional VI adalah strategi Meningkatkan fokus distribusi pada cabang medis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleFormulasi Strategi Produk Susu Bubuk di PT Sanghiang Perkasaid
dc.title.alternativeStrategy Formulation for Powdered Milk Products at PT Sanghiang Perkasaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDistribusiid
dc.subject.keywordFormulasi Strategiid
dc.subject.keywordPortofolioid
dc.subject.keywordQSPMid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record