Show simple item record

dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.advisorGiyanto
dc.contributor.authorMariana, Maya
dc.date.accessioned2021-08-16T04:24:54Z
dc.date.available2021-08-16T04:24:54Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108475
dc.description.abstractLada (Piper nigrum l.) merupakan tanaman rempah yang banyak diusahakan di perkebunan rakyat. Daerah sentra produksi lada di Indonesia antara lain provinsi Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bengkulu dan Sulawesi Selatan. Salah satu kendala utama dalam budidaya lada adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Phytophthora capcisi. P. capsici termasuk pseudofungi yang bersifat tular tanah yang mudah tersebar melalui tanah terkontaminasi, terbawa oleh aliran air atau bagian tanaman yang sakit. Penyakit BPB pada tanaman lada dapat menyerang seluruh bagian tanaman mulai dari bagian pangkal batang dan akar, batang, daun tua, hingga ke bagian pucuk daun. Penggunaan mikroorganisme sebagai agen biokontrol berpotensi untuk mengurangi penyakit pada tanaman. Salah satu mikroorganisme yang berpotensi digunakan sebagai agen biokontrol adalah bakteri. Tujuan penelitian ini ialah mengeksplorasi rhizobakteri dari tanaman lada (Piper nigrum), cabe jawa (Piper retrofractum), karuk (Piper chaba), sirih (Piper betle) dan lada liar, juga mengevaluasi potensinya sebagai agen hayati P. capsici dan mengidentifikasi bakteri menggunakan metode molekuler. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap antara lain, isolasi rhizobakteri dari tanah perakaran lada, cabe jawa, sirih, karuk, dan lada liar. Isolasi rhizobakteri dilakukan pada medium tryptyc soy agar (TSA), nutrient agar (NA) dan King’s B. Isolat rhizobakteri diuji keamanan hayati dengan uji hipersensitifitas dan hemolisis agar darah. Bakteri hasil seleksi in vitro diseleksi lebih lanjut secara in planta pada bibit lada. Isolat hasil seleksi in planta diuji karakterisasi sebagai calon agen hayati dengan uji gram, uji antibiosis, uji produksi volatile organic compound, uji enzim fosfatase, uji produksi hormon IAA, uji produksi siderofor dan uji glukanase. Selanjutnya diidentifikasi secara molekuler dengan teknik PCR untuk target 16S rRNA menggunakan primer forward 27 F dan primer reverse 1492 R dilanjutkan dengan perunutan DNA. Hasil penelitian menunjukkan 60 isolat dari total 178 isolat yang berhasil diisolasi bereaksi negatif pada uji hipersensitifitas dan uji hemolisis agar darah. Skrining isolat pada bibit lada berumur 10 minggu terhadap P. capsici didapatkan 10 isolat rhizobakteri LD8, LD25, LD82, CJ4, CJ5, LL1, KK1, KK2, KK3 dan KK10 yang memiliki indeks penyakit lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lain dan kejadian penyakit 25% - 50%. Hasil uji karakterisasi 10 isolat rhizobakteri menunjukkan 8 isolat mampu memproduksi siderofor, 7 isolat pelarut fosfat, 1 isolat memproduksi IAA tinggi, 2 isolat memproduksi senyawa volatil, 3 isolat menghasilkan β-glukanase, dan 1 isolat dengan persentase penghambatan sebesar 51,60%. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan isolat LD82 memiliki homologi 99,08% dengan Burkholderia cepacia, LD25 memiliki homologi 83,01% dengan B. cenocepacia, dan KK1 memiliki homologi 96,83% dengan Enterobacter sp.. Berdasarkan hasil skrining dan uji karakterisasi diketahui terdapat isolat yang potensial sebagai biokontrol P. capsici pada tanaman lada. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang rhizobakteri yang dapat berperan sebagai agen hayati pada tanaman lada.id
dc.description.sponsorshipBadan Litbang Pertanianid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIsolasi dan Karakterisasi Rhizobakteri untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Tanaman Ladaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLadaid
dc.subject.keywordPhytophthora capsiciid
dc.subject.keywordagen hayatiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record