Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarief, Rizal
dc.contributor.advisorIndrawan, R. Dikky
dc.contributor.authorHartanto, Ardi
dc.date.accessioned2021-08-07T10:24:09Z
dc.date.available2021-08-07T10:24:09Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108217
dc.description.abstractUpaya optimalisasi dan pengembangan produksi untuk mengejar defisit produksi PTFI akibat berakhirnya operasi tambang terbuka Grasberg pada 2019 yang lalu, kini semakin intensif dilakukan. PTFI kini fokus pada rencana pengembangan tambang bawah tanah dan optimasi pabrik pengolahan. Pada rencana tersebut, diproyeksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan daya listrik dari tahun ke tahun, hingga puncak bebannya mencapai sebesar 374,8 MW pada tahun 2033 mendatang. Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan daya listrik tersebut, PTFI tengah bersiap untuk membangun fasilitas pembangkit listrik baru di dataran rendah yang akan dikelola sendiri. Pemilihan jenis pembangkit listrik baru yang tepat, merupakan tahapan yang sangat kritis dalam rencana ini, karena akan sangat menentukan keberlangsungan operasi penyediaan listrik di masa mendatang. Keunikan, karakteristik, dan banyak hal lainnya yang harus dipertimbangkan oleh PTFI, menjadi persoalan tersendiri dalam menentukan jenis pembangkit listrik baru. Penelitian ini bertujuan; (1) menentukan faktor-faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan oleh PTFI dalam pembangunan unit pembangkit listrik baru, (2) memberikan rekomendasi jenis pembangkit listrik terbaik yang dapat dipilih oleh Manajemen untuk dibangun, dalam memenuhi peningkatan kebutuhan daya operasional PTFI. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2020 hingga April 2021, dengan mengumpulkan seluruh faktor pertimbangan terpenting dalam pembangunan unit pembangkit listrik baru yang didapatkan dari tujuh orang pakar. Dari hasil wawancara pakar dimaksud, teridentifikasi 28 faktor pertimbangan terpenting dalam pembangunan pembangkit listrik baru di PTFI. Faktor-faktor tersebut kemudian dilakukan perankingan melalui kuesioner terhadap 16 orang responden, dan didapatkan empat faktor teratas dengan masing-masing tiga sub faktor, yang kemudian data yang diperoleh diolah dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan pendapat para pakar. Hasil penelitian diperoleh empat faktor pertimbangan terpenting pembangunan pembangkit listrik baru PTFI yaitu; (1) kesesuaian dengan fasilitas pembangkit listrik yang dimiliki saat ini, (2) ketersediaan bahan bakar/sumber energi secara berkesinambungan, (3) risiko lingkungan hidup (pengelolaan limbah), dan (3) kesesuaian dengan arah strategis perusahaan. Adapun empat sub faktor terpenting yaitu; (1) dukungan kebijakan pemerintah, (2) ketersediaan fasilitas & sumber daya manusia (SDM) pengolahan/pembuangan limbah internal (3) kesesuaian karakteristik operasional, dan (4) kesesuaian dengan load demand forecast PTFI. Adapun alternatif jenis pembangkit yang paling sesuai untuk dibangun berdasarkan faktor dan sub faktor tersebut adalah PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Penyediaan Energi Listrik Untuk Ekspansi Operasi PT Freeport Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Processid
dc.subject.keywordFaktor Pertimbanganid
dc.subject.keywordPembangkit Listrikid
dc.subject.keywordPeningkatan Produksiid
dc.subject.keywordStrategi Penyediaan Listrikid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record