Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarwan, Ujang
dc.contributor.advisorYuliati, Lilik Noor
dc.contributor.authorHendarsyah, Rachman
dc.date.accessioned2021-05-26T10:14:25Z
dc.date.available2021-05-26T10:14:25Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106847
dc.description.abstractPlastik adalah bahan sintetis yang keberadaannya masih dibutuhkan dalam kehidupan manusia dan masih belum tergantikan. Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua ke laut setelah Cina. Menurut data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton per hari dan sebesar 14 persennya adalah sampah plastik. Volume sampah di Kota Bogor terus meningkat setiap tahunnya sebesar 2 persen. Pada tahun 2014 volume sampah sudah mencapai 1.901 m3 per hari, kemudian meningkat menjadi 1.940 m3 per hari pada 2015. Sebanyak 5 persen dari volume sampah tersebut merupakan sampah plastik. Guna menanggulangi dampak negatif sampah plastik, pemerintah Kota Bogor secara aktif terlibat dalam gerakan diet plastik. Gerakan diet plastik bertujuan untuk membuat masyarakat sadar adanya bahaya yang mengancam dibalik penggunaan plastik yang tidak terkontrol. Gerakan diet plastik adalah sebuah gerakan kepedulian lingkungan yang menawarkan gaya hidup ramah lingkungan. Gerakan diet plastik berhubungan dengan perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu bentuk gerakan tersebut adalah membawa botol minum sendiri, tidak lagi menggunakan alat makan plastik sekali pakai, tidak lagi menggunakan sedotan plastik sekali pakai dan membawa kantong plastik sendiri pada saat belanja. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh sosialisasi (socialization), kesadaran (awareness) dan sikap (attitude) terhadap perilaku (behavior) konsumen hijau di Kota Bogor dalam pengelolaan limbah plastik. Penelitian dilakukan secara online dengan menyebarkan survei yang dibuat pada google form. Survei dilakukan di wilayah Kota Bogor yang diwakili oleh empat wilayah kecamatan, meliputi kecamatan Bogor Utara, kecamatan Bogor Selatan, kecamatan Bogor Timur dan kecamatan Bogor Tengah. Peneliti menentukan koordinator disetiap wilayah kecamatan yang dipilih. Koordinator berperan sebagai sampel sekaligus membantu meneruskan survei kepada sampel lainnya melalui grup whatsapp yang sudah terbentuk. Sampel yang terkumpul sebanyak 223 responden yang diperoleh dari kecamatan Bogor Utara sebanyak 82 orang, kecamatan Bogor Tengah sebanyak 49 orang, kecamatan Bogor Selatan sebanyak 50 orang dan kecamatan Bogor Timur sebanyak 42 orang. Data sampel yang terkumpul kemudian divalidasi dan dilakukan analisis deskriptif dan kuantitatif menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa green behavior dipengaruhi oleh sosialisasi, awareness dan attitude. Sosialisasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pembentukan green behavior di Kota Bogor.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleGreen Consumer Behavior Masyarakat Kota Bogor dalam Tata Laksana Sampah Plastikid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordattitudeid
dc.subject.keywordawarenessid
dc.subject.keyworddiet plastikid
dc.subject.keywordgreen behaviorid
dc.subject.keywordsosialisasiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record