Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Hartoyo
dc.contributor.advisorYuliati, Lilik Noor
dc.contributor.authorTua, Marco Bona
dc.date.accessioned2021-03-29T06:33:49Z
dc.date.available2021-03-29T06:33:49Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106448
dc.description.abstractPerkembangan teknologi di industri perbankan menjadi tantangan baru di era digitalisasi saat ini. Transaksi di perbankan yang semula dari sistem konvensional perlahan beralih menjadi transaksi digital. Hal tersebut mendorong inovasi dibidang jasa keuangan turut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Salah satu bentuk inovasi jasa keuangan adalah melalui Financial Technology (FinTech). BRISPOT merupakan langkah inovasi BRI dalam layanan Financial Technology (Fintech) untuk membuat proses kredit mikro yang lebih cepat, efisien, paperless (tanpa kertas) dan digital base. Salah satu model yang digunakan dalam menganalisis penerimaan teknologi yaitu dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM). Penggunaan TAM selain dapat menjelaskan suatu sistem dapat diterima atau ditolak, metode ini juga memberikan masukan untuk memperbaiki suatu sistem teknologi agar lebih bisa diterima oleh penggunanya. Penelitian ini menganalisis penerimaan penggunaan aplikasi BRISPOT di BRI unit supervisi kanca Karawang menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis pengaruh perceived resources dan self-efficacy terhadap perceived ease of use BRISPOT, (2) menganalisis pengaruh social influence (internalization, identification, compliance), perceived ease of use dan perceived usefulness terhadap attitude toward using BRISPOT, (3) menganalisis pengaruh perceived ease of use dan self-efficacy terhadap perceived usefulness BRISPOT, (4) menganalisis pengaruh attitude toward using terhadap actual use BRISPOT dan (5) merumuskan implikasi manajerial yang dapat diterapkan dalam mengembangkan BRSIPOT bagi keberlangsungan bisnis perusahaan dimasa mendatang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2019 hingga Februari 2020. Populasi pada penelitian ini berjumlah 124 responden dengan kriteria responden pada penelitian ini adalah tenaga pemasar (Mantri) yang sudah menggunakan aplikasi BRISPOT. Teknik pengambilan responden menggunakan metode sensus. Metode dan analisis data menggunakan PLS-SEM. Teknik pengumpulan data primer melalui self administered questionnaire yaitu dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden melalui melalui google form. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden adalah laki-laki dan rentang usia responden berada pada usia produfktif (26 s.d 35 tahun). Latar belakang pendidikan responden didominasi oleh lulusan sarjana dan mayoritas responden sudah bekerja di BRI selama 6 s.d 10 tahun dengan pengalaman menggunakan BRISPOT selama dua tahun. Hasil pengolahan data diketahui bahwa perceived resources secara langsung berpengaruh signifikan terhadap perceived ease of use, sumber daya baik secara individu (kemampuan dan pengetahuan pekerja) dan hardware yang mendukung pada saat sistem baru diterapkan akan memberikan kemudahan bagi pekerja untuk mengoperasikannya. Self efficacy secara langsung berpengaruh signifikan terhadap perceived ease of use semakin tinggi persepsi pekerja mengenai potensi dirinya maka semakin tinggi persepsi bahwa apikasi BRISPOT mudah digunakan. Self efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap perceived usefulness karena kekurangyakinan pekerja bahwa walaupun aplikasi BRSIPOT bermanfaat dalam pekerjaan responden tetapi belum tentu dapat meningkatkan pencapaian target kerja. Internalization tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using dikarenakan pekerja masih tidak nyaman bekerja dengan sistem yang berbeda dari yang biasa dilakukan sehingga pekerja kurang senang dan kurang tertarik menggunakan BRISPOT dalam bekerja. Identification tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using dikarenakan pengaruh dari atasan atau teman kantor tidak berdampak terhadap sikap pekerja menggunakan aplikasi BRISPOT. Compliance tidak berpengaruh signifikan terhadap attitude toward using karena kesukarelaan pekerja untuk menggunakan sistem yang baru tidak berkaitan dengan suka atau tidak suka menggunakan BRISPOT. Perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap variabel perceived usefulness. Semakin mudah aplikasi BRISPOT digunakan, maka akan semakin tinggi kemanfaatannya bagi pekerja. Perceived ease of use tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel attitude toward usingkarena mudah tidaknya aplikasi BRSIPOT digunakan tidak berkaitan dengan sikap suka dan tidak suka pekerja menggunakan BRISPOT. Perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap variabel attitude toward using semakin suka dan puas pekerja menggunakan BRISPOT, maka akan semakin positif perilaku dalam menggunakanya. Attitude toward using berpengaruh signifikan terhadap actual use BRISPOT. Semakin besar tingkat penerimaan suka dan rasa puas pekerja menggunakan BRISPOT maka frekuensi menggunakan BRISPOT menjadi lebih sering dalam memprakarsai kredit. Implikasi manajerial dalam penelitian ini diterapkan dalam bentuk diferensiasi dan positioning. Sebagai langkah awal, perusahaan perlu mengerti akan apa yang dibutuhkan dan diinginkan tenaga pemasar sehingga perusahaan mampu menentukan keputusan yang baik untuk langkah selanjutnya. Salah satunya adalah dalam perekrutan pegawai yang akan menangani BRISPOT perlu memperhatikan self efficacy. Bagi Bank BRI kanca Karawang self efficacy dapat menjadi pertimbangan penting dalam proses rekrutmen pegawai melalui tahap seleksi Focus Group Discussion untuk memilih pegawai yang memiliki potensi diri, komitmen, dan keyakinan dalam mengambil keputusan ketika bekerja dengan sistem yang berbeda. Kanca BRI Karawang juga dapat meningkatkan self efficacy pegawai melalui in house training dan workshop, pendidikan dan pelatihan BRISPOT secara berkala melalui aplikasi BRISMART. Diferensiasi pada indikator PU5 (BRISPOT memiliki fitur-fitur yang berfungsi dengan baik) yaitu Manajemen dapat memperbaiki fitur unggah foto usaha dan agunan debitur dan menambahkan fitur BRISPOT employee care pada aplikasi sehingga responden bisa langsung bertanya dan mendapatkan solusi atas permasalahan terhadap fitur yang mengalami gangguan. Positioning BRISPOT BRI adalah layanan digitalisasi perbankan pertama dengan konsep one stop service yang memungkinkan tenaga pemasar untuk melakukan proses kredit secara end-to-end.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Penerimaan Aplikasi BRISPOT BRI Unit dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)id
dc.title.alternativeApplication Acceptance Model with the Approach Technology Acceptance Model (TAM)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBRISPOTid
dc.subject.keywordIPMAid
dc.subject.keywordPLSid
dc.subject.keywordTAMid
dc.subject.keywordSALES MARKETING.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record