Show simple item record

dc.contributor.advisorMaryana, Nina
dc.contributor.advisorHidayat, Purnama
dc.contributor.authorRahmah, Siti
dc.date.accessioned2021-02-08T04:29:24Z
dc.date.available2021-02-08T04:29:24Z
dc.date.issued2021-02-08
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105768
dc.description.abstractKutudaun pisang dan keladi merupakan spesies kriptik, polifag, dan serangga vektor yang dapat menyebarkan dan menularkan secara persisten Banana bunchy top virus (BBTV), penyebab penyakit kerdil pisang. Penyakit ini menjadi masalah penting secara ekonomi, karena berdampak pada pengurangan produksi pisang. Tujuan penelitian ini adalah (1) memberikan informasi mengenai preferensi dan kesesuaian inang kutudaun pisang dan keladi pada sepuluh tanaman yang berbeda; (2) mengevaluasi perilaku makan kutudaun pisang dan keladi pada Famili Musaceae dan Araceaea. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai Mei 2020 di Laboratorium Biosistematika Serangga dan Rumah Kaca Kebun Percoban Cikabayan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan perilaku makan menggunakan teknik electrical penetration graph (EPG) dilakukan di Laboratorium Entomologi Terapan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Kutudaun yang didapatkan dari lapangan, dibuat preparat mikroskop dan diidentifikasi secara morfologi serta dilakukan pengukuran karakter morfometrik menggunakan mikroskop Leica M 205C dan perangkat lunak aplikasi Leica versi 4.4.0. Percobaan preferensi inang dilakukan di dalam kurungan kasa dengan kerangka kawat yang berukuran 200 cm x 200 cm x 150 cm. Masing-masing spesies sebanyak 60 individu imago kutudaun pisang dan 60 imago kutudaun keladi diinvestasikan pada tanaman sri rejeki sebagai tanaman di tengah dan dikelilingi oleh 10 jenis tanaman uji. Jarak antara tanaman satu dengan yang lainnya adalah 50 cm. Triplek berukuran 190 cm x 190 cm diletakkan di atas polibag tanaman inang. Pengamatan dilakukan selama satu bulan dengan interval pengamatan 3 hari sekali. Pengujian kesesuaian inang dilakukan dengan menyungkup masing-masing tanaman menggunakan kurungan mika ke sepuluh tanaman uji. Masing-masing spesies yaitu 20 individu imago kutudaun pisang dan 20 individu imago kutudaun keladi diinvestasikan pada masing-masing tanaman uji. Kertas putih diletakkan pada permukaan tanah bertujuan untuk memudahkan pengamatan kutudaun yang mati. Pengamatan dilakukan selama satu bulan. Tanaman uji yang digunakan adalah pisang kultivar Cavendish (Musa acuminata), raja (M. textilia), mas (M. acuminata), kepok (M. balbisiana), tanaman talas (Colocasia esculenta), jahe merah (Zingiber sp.), pacing (Costus sp.), heliconia (Heliconia sp.), lengkuas (Alpinia galanga), dan sri rejeki (Dieffenbachia sp.). Percobaan perilaku makan kutudaun pisang dan keladi dilakukan menggunakan EPG. Pengamatan dilakukan secara langsung selama 10 jam. Tanaman yang digunakan untuk uji perilaku makan yaitu Famili Musaceae (pisang kultivar kepok dan mas), dan Famili Araceae (tanaman talas dan sri rejeki). Tanaman pada uji perilaku makan ditentukan berdasarkan jumlah populasi hasil uji preferensi dan kesesuaian inang. Setiap percobaan dilakukan secara terpisah antara kutudaun pisang dan keladi. Tata letak tanaman setiap percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan pengulangan sebanyak 3 kali. penelitian menunjukkan preferensi inang kutudaun pisang berdasarkan populasi tertinggi terdapat pada Famili Musaceae, yaitu pisang kultivar kepok, raja, mas, dan Cavendish. Populasi kutudaun keladi tertinggi ditemukan pada tanaman talas (Araceae) dan pisang kultivar Cavendish (Musaceae). Kesesuaian inang kutudaun pisang pada Famili Musaceae terdapat pada pisang kultivar raja, tanaman lengkuas (Zingiberaceae), dan talas (Araceae). Kutudaun keladi lebih sesuai pada tanaman pacing (Zingiberaceae), talas, dan pisang kultivar Cavendish. Populasi kutudaun pisang lebih tinggi dibandingkan kutudaun keladi. Perilaku makan kutudaun pisang dan keladi menunjukkan kesamaan respon terhadap tanaman inang. Kutudaun pisang dan keladi sesuai pada pisang kultivar kepok dan tanaman talas. Namun, kutudaun pisang dan keladi tidak sesuai pada pisang kultivar mas dan tanaman sri rejeki. Meskipun, pisang kultivar mas menunjukkan durasi waktu yang tinggi pada fase floem, namun pisang kultivar mas memiliki jumlah non-probing yang tinggi. Hal tersebut diduga kutudaun pisang dan keladi mampu mendetoksifikasi senyawa kimia yang terdapat pada pisang kultivar mas tersebut. Pisang kultivar mas terhadap kutudaun pisang dan keladi menunjukkan adanya durasi waktu salivasi (E1) yang tinggi, menunjukkan rentannya pisang kultivar mas terhadap BBTV dibandingkan tanaman inang lainnya. Tanaman sri rejeki menjadi tanaman yang tidak sesuai terhadap kutudaun pisang dan keladi. Kutudaun pisang dan keladi terhadap tanaman sri rejeki menunjukkan tingginya jumlah dan durasi pada non-probing, rendahnya aktivitas makan pada fase floem. Kutudaun keladi menunjukkan lebih spesifik atau sensitif dalam memilih kesesuaian tanaman inang dibandingkan kutudaun pisang.id
dc.description.sponsorshipDana Penelitian dari Proyek Penelitian BBTD kerjasama antara IPB dengan Universitas Queensland melalui Bill and Melinda Gates Foundationid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePreferensi dan Kesesuaian Inang Kutudaun Pisang Pentalonia nigronervosa Coquerel dan Kutudaun Keladi P. caladii van der Goot (Hemiptera: Aphididae) pada Berbagai Tanaman Inangid
dc.title.alternativeHost Preferences and Suitability of Banana Aphid Pentalonia nigronervosa Coquerel and Taro Aphid P. caladii van der Goot (Hemiptera: Aphididae) on Various Host Plantsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAraceaeid
dc.subject.keywordBBTVid
dc.subject.keywordEPGid
dc.subject.keywordHeliconiaceaeid
dc.subject.keywordMusaceaeid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record