Show simple item record

dc.contributor.advisorYulianto, Gatot
dc.contributor.authorRaharjo, Elitavania Roshanty
dc.date.accessioned2021-01-21T02:14:04Z
dc.date.available2021-01-21T02:14:04Z
dc.date.issued2021-01-21
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105345
dc.description.abstractMangrove di Desa Karangsong merupakan kawasan yang memiliki banyak potensi jasa-jasa lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menilai jasa wisata ekowisata mangrove Karangsong melalui model permintaan serta menduga faktor faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut untuk kemudian merumuskan langkah pengelolaan yang sesuai untuk kawasan tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2019. Analisis yang digunakan yaitu analisis Travel Cost Method, Willingness To Pay, dan Strength Weakness Opportunity Threats. Keunggulan yang dimiliki oleh obyek wisata yaitu keberadaan ekosistem mangrove yang masih alami dan terkelola dengan baik dan menjadikan daya tarik bagi kawasan ini. Persepsi menunjukkan bahwa lebih dari 50% wisatawan yang berkunjung menyatakan puas telah berwisata di kawasan ini. Faktor yang siginifikan mempengaruhi permintaan wisata yaitu pendapatan, waktu lama kunjungan dan anggaran rekreasi. Kesediaan membayar untuk menikmati jasa wisata rata-rata sebesar Rp. 22.264 per orang. Berdasarkan analisis SWOT menunjukan langkah-langkah pengelolaan yang direkomendasikan untuk dilakukan di ekowisata mangrove di Desa Karangsong adalah meningkatkan kerjasama dan upaya penggalian sumber dana untuk pemanfaatan pengelolaan, seperti kerjasama dengan lembaga pendidikan membuat wisata minat khusus berbasis edukasi, kedua mengoptimalkan dan melestarikan pemanfaatan ekowisata mangrove dan pantainya, ketiga didukung oleh pengelola dan pemerintah daerah membuat aturan resmi yang melibatkan dua pihak yang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak untuk pengembangan ekowisata mangrove yang lebih baik.id
dc.description.abstractMangroves in Karangsong Village are an area that has many potential enviromental services. The purpose of this study is to assess tourism services Karangsong Mangrove ecotourism through a demand model and to guess the factors that influence the demand to then formulate appropriate management steps for the area. The research was conducted from June to July 2019. The analysis used was the Travel Cost Method, Willingness To Pay, and Strength Weakness Opportunity Threats analysis. The advantage of this area is the existence of a mangrove ecosystem that is still natural and well managed and makes it an attraction for this area. Perception shows that more than 50% of tourists who visit are satisfied having traveled in this area. Factors that significantly influence tourism demand are income, length of visit and recreation budget. Willingness to pay to enjoy tourism services an average of Rp. 22,264 per person. Based on the SWOT analysis, shows that the recommended management steps for mangrove ecotourism in Karangsong Village are increasing cooperation and efforts to extract funding sources for management utilization, such as collaboration with educational institutions to make special interest tours based on education, both optimizing and preserving the use of mangrove ecotourism and beaches, the third is supported by the manager and local government to make official regulations involving two parties which will later benefit both parties for the development of better mangrove ecotourism.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Permintaan dan Langkah Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Karangsong Indramayuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordDesa Karangsong, ekowisata, mangrove, SWOT, TCM, WTPid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record