Show simple item record

dc.contributor.advisorTuryanti, Ana
dc.contributor.advisorRohmawati, Fithriya Yulisiasih
dc.contributor.authorKhairunnisa, Shafira
dc.date.accessioned2020-12-28T00:52:58Z
dc.date.available2020-12-28T00:52:58Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104969
dc.description.abstractKebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera khususnya Provinsi Riau dan Jambi memengaruhi kualitas udara daerah lain yang ada disekitarnya. Salah satu kota yang selalu terdampak adalah Kota Padang. Kota Padang mengalami peningkatan konsentrasi PM10 pada periode kebakaran hutan dan lahan tahun 2019. Dispersi asap kebakaran hutan dan lahan dipengaruhi oleh faktor meteorologi, terutama angin. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor meteorologi yang memengaruhi fluktuasi konsentrasi PM10 di Kota Padang serta mengidentifikasi sumber dominan partikulat yang memengaruhi kabut asap di Kota Padang pada periode kebakaran hutan dan lahan tahun 2019. Metode yang digunakan yaitu analisis sebaran hotspot, analisis arah angin, dan analisis trajektori massa udara. Data yang digunakan adalah data hotspot, konsentrasi PM10, curah hujan, kelembaban udara, dan suhu udara yang dianalisis menggunakan analisis statistik yaitu regresi berganda, data arah dan kecepatan angin serta data meteorologi GDAS dan NCEP/NCAR reanalysis untuk analisis trajektori massa udara menggunakan metode potential source contribution function (PSCF) dan model HYSPLIT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah hotspot di Provinsi Jambi memengaruhi konsentrasi PM10 di Kota Padang lebih tinggi daripada Provinsi Riau. Faktor meteorologi yang paling memengaruhi konsentrasi PM10 di Kota Padang adalah arah dan kecepatan angin serta suhu udara. Berdasarkan hasil PSCF dari Kota Padang, lokasi sumber pemapar PM10 berasal dari arah selatan atau tenggara Kota Padang dengan probability tertinggi sebesar 18%. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Riau tidak berpotensi sebagai daerah pemapar. Berdasarkan hasil dari frequency trajectory menggunakan model HYSPLIT dari titik karhutla di Provinsi Riau (Kab. Indragiri Hilir), pergerakan massa udara tidak melewati Kota Padang, sedangkan hasil dari titik karhutla di Provinsi Jambi (Kab. Muaro Jambi), pergerakan massa udara melewati Kota Padang pada tanggal 8-20 September 2019. Dengan demikian berdasar penelitian ini sumber utama kabut asap yang memengaruhi kualitas udara kota Padang pada periode kebakaran lahan dan hutan tahun 2019 adalah kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcGeophysics and Meteorologyid
dc.titlePengaruh Faktor Meteorologi terhadap Fluktuasi Konsentrasi PM10 di Kota Padang pada Periode Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfaktor meteorologiid
dc.subject.keywordHYSPLITid
dc.subject.keywordkebakaran hutan dan lahanid
dc.subject.keywordPM10id
dc.subject.keywordPSCFid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record