Koreksi Emisivitas dan Konduktivitas Termal Nilai Spectral Radiance Citra Satelit Landsat 8 pada Beberapa Jenis Tutupan Lahan Bekas Tambang di Bangka
View/ Open
Date
2020Author
Rahman, Azmi Hafizha
Risdiyanto, Idung
Setiawan, Sonni
Metadata
Show full item recordAbstract
Intepretasi data satelit untuk mengetahui sifat-sifat fisis obyek dan tutupan
lahan di permukaan bumi memerlukan parameter emisivitas dan konduktivitas
obyek. Keduanya bersifat unik untuk setiap obyek dan menjadi parameter kunci
dalam intepretasi. Data tentang parameter – parameter tersebut masih jarang
tersedia, terutama untuk obyek – obyek tutupan lahan di daerah tropis seperti
Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai
parameter tersebut untuk beberapa jenis tutupan lahan. Penelitian ini menggunakan
pengukuran langsung di Air Buluh, Mendo Barat, Bangka pada tanggal 24 Maret
hingga 13 April 2019 dan data citra satelit Landsat 8 path/row 123/62. Hasil analisis
menunjukkan bahwa emisivitas dan konduktivitas pada lahan bekas tambang lebih
rendah dari lahan vegetasi. Emisivitas pada lahan vegetasi berkisar antara 0.901 ±
0.074, sedangkan emisivitas pada lahan non vegetasi berkisar antara 0.869 ± 0.045
dan emisivitas pada badan air (BA) berkisar antara 0.841 ± 0.026. Uji statistik R2
dan korelasi menunjukkan bahwa emisivitas dan konduktivitas termal pada lahan
bekas tambang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik lahan
melainkan parameter meteorologi yang sangat mempengaruhi nilai emisivitas dan
konduktivitas termal. Hasil uji korelasi person konduktivitas untuk tutupan lahan
sawit (A; B; C) berkisar masing-masing sebesar 83.41%; 88.62%; 62.2%, R atau
bekas tambang sebesar 35%, dan ladang (L) sebesar 52%. Hasil persamaan regresi
hubungan menghasilkan koefisien determinansi (R2) berkisar 47-80%. Hal ini
menunjukkan hanya 47-80% dari variasi nilai bahang tanah dapat dijelaskan oleh
dTs/dh dan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor lain, sedangkan untuk nilai R2 BA
hanya 1.83% saja dengan korelasi pearson sebesar 6%, dan Nilai R2 VB hanya 53%
saja dengan korelasi pearson sebesar 7%. Hasil uji R2 emisivitas yang dihasilkan
untuk persamaan pada tutupan lahan sawit C, lahan vegetasi bekas tambang VB dan
badan air BA cukup baik, yaitu sebesar 0.62, 0.61 dan 0.54. Tingginya error yang
terjadi pada lahan bekas tambang dikarenakan adanya kesalahan saat pengukuran
lapang berlangsung, yaitu tidak mengukur suhu permukaan setiap kedalaman pada
lahan bekas tambang dan badan air. Persamaan ini dapat digunakan pada penelitian
yang akan datang untuk semua jenis tutupan lahan kecuali badan air.