Perilaku Komunikasi pada Komunitas Virtual Terkait Diet Makanan untuk Anak Autis.
View/ Open
Date
2020Author
Purnamasari, Oktaviana
Muljono, Pudji
Seminar, Kudang Boro
Briawan, Dodik
Metadata
Show full item recordAbstract
Gangguan spektrum autis (Autism Spectrum Disorder) biasa disingkat ASD atau yang sering disebut dengan autis, merupakan suatu kondisi gangguan perkembangan saraf otak yang menyebabkan penderitanya mengalami hambatan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. WHO menyatakan, ASD mengacu pada berbagai kondisi yang ditandai oleh beberapa tingkat gangguan perilaku sosial, komunikasi dan bahasa, ketertarikan dan aktivitas secara terbatas yang unik pada tidap individu dan dilakukan secara berulang-ulang. Semakin meningkatnya jumlah penderita ASD di dunia dan tak terkecuali di Indonesia mengindikasikan bahwa penanganan anak ASD perlu perhatian semua pihak. Penyandang ASD membutuhkan penanganan dan intervensi guna meminimalisir gejala-gejala yang sering menyertai, seperti tantrum. Pelaksanaan intervensi sedini mungkin pada penderita ASD menjadi penting agar anak-anak ASD dapat fokus dan berkonsentrasi lebih baik sehingga mampu menerima pembelajaran dengan baik. Intervensi tersebut di antaranya adalah diet dan terapi. Selain diet dan terapi, berbagai permasalahan yang kompleks dari anak-anak penyandang autisme membuat para orang tua membutuhkan tempat untuk saling berbagi dan bertanya mengenai bayak hal seputar autisme. Kehadiran komunitas virtual menjawab kebutuhan orang tua anak ASD untuk saling berkomunikasi dan memperoleh informasi seputar penanganan anak ASD.
Berkaitan dengan hal tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Informasi apa saja yang dipertukarkan pada komunitas virtual orang tua yang memiliki anak ASD? (2) Apa peran komunitas virtual bagi orang tua yang memiliki anak ASD? (3) Bagaimana pola komunikasi yang terjadi pada admin dengan para anggota komunitas virtual terkait penanganan anak ASD? (4) Bagaimana pola pencarian informasi tentang diet makanan dan peran diet makanan dalam penanganan anak ASD yang tergambar dalam interaksi komunikasi pada komunitas virtual? (5) Bagaimana model komunikasi untuk penyebarluasan informasi mengenai diet makanan guna mendukung penanganan anak ASD?
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Menjabarkan informasi yang dipertukarkan pada komunitas virtual (2) Mengungkap peran komunitas virtual bagi orang tua dengan anak ASD (3) Mengidentifikasi pola komunikasi dan pertukaran informasi mengenai penanganan anak ASD (4) Memaparkan pola pencarian informasi tentang diet makanan dan peran diet makanan dalam penanganan anak ASD yang tergambar dalam interaksi komunikasi pada komunitas virtual (5) Menyusun model komunikasi untuk penyebarluasan informasi mengenai diet makanan guna mendukung penanganan anak ASD
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode etnografi virtual. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi partisipan pada komunitas virtual di Facebook bernama LRD Member Suar Autisme dan wawancara mendalam. Waktu penelitian dimulai dari saat pengumpulan data pada Bulan Agustus 2018 hingga menuliskan hasil penelitian pada November 2019.
v
Sumber data dalam penelitian ini adalah teks yang diunggah selama Bulan Agustus 2018 dan Januari 2019 di grup Facebook LRD Member Suar Autisme. Teks-teks tersebut terdapat dalam 178 unggahan dan 3.569 komentar di Bulan Agustus 2018 serta 200 unggahan dan 4.895 komentar pada Bulan Januari 2019. Sumber data lainnya adalah informan kunci (key informan) yakni admin, orang tua anak ASD yang aktif berinteraksi di grup Facebook LRD Member Suar Autisme, dokter dan psikolog yang menjadi anggota komunitas. Proses coding dilakukan dengan software NVivo 12 Pro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Informasi yang dipertukarkan pada komunitas virtual meliputi banyak hal namun dapat dikelompokkan menjadi dua tema besar, yakni Penanganan Medis dan Penanganan Psikososial (2) Komunitas virtual berperan untuk memberikan dukungan kepada anggotanya, dalam hal ini adalah orang tua anak ASD. Dukungan sosial yang ditemukan dapat dibagi menjadi dua yaitu dukungan informasi maupun dukungan emosi. Pencarian dukungan informasi (informational support) terdiri dari dua tema besar yakni penanganan medis dan penanganan psikososial, sedangkan pencarian dukungan emosi (emotional support) meliputi berbagi pengalaman (sharing experience), memberikan penguatan (reinforcement), empati (empathy), serta membangun optimisme dan harapan (build optimism and hope) (3) Pola-pola komunikasi dan pertukaran informasi tentang penanganan autisme dapat dilihat dari sisi anggota komunitas dan dari sisi admin. Pola komunikasi anggota komunitas virtual terjadi dengan diawali ketika seorang anggota komunitas bertanya untuk mendapatkan dukungan informasi, maupun berkeluh-kesah saat dirinya ingin memperoleh dukungan emosi. Sedangkan pola komunikasi yang terbentuk pada admin diawali dengan berbagi informasi (sharing information) kepada anggota komunitas virtual, permintaan untuk berbagi pengalaman (request to share experience), mengunggah ulang informasi (reposting information) dan memberikan penguatan (giving reinforcement) (3) Pola pencarian informasi tentang diet makanan oleh anggota komunitas diawali dengan pertanyaan atau pencarian informasi mengenai hal-hal sebagai berikut: 1) Keluhan anggota tentang anak ASD yang berperilaku buruk 2) Pertanyaan anggota tentang tata cara pelaksanaan diet 3) Pertanyaan tentang problem yang dialami saat melakukan diet, seperti anak yang picky eater, bocor diet, serta bagaimana pelaksanaan diet saat anak sedang sakit 4) Pertanyaan tentang alat penunjang, misalnya alat masak yang direkomendasikan untuk dipakai saat memasak makanan diet. Sedangkan peran diet makanan bagi penanganan anak ASD adalah untuk memperbaiki perilaku negatif anak ASD (4) Model komunikasi penyebarluasan diet makanan untuk penanganan anak ASD dimulai dari diri orang tua anak ASD, komunikasi interpersonal dengan anggota keluarga, teman, atau sesama anggota pada komunitas virtual. Komunitas virtual menjadi wadah untuk menghubungkan anggota komunitas dengan admin, dokter, psikolog, terapis, dan praktisi kesehatan lainnya. Guna menyebarluaskan diet makanan bagi penanganan anak ASD dibutuhkan sinergi dengan berbagai pihak, diantaranya Pemerintah, sektor swasta, forum komunikasi orang tua anak ASD lainnya serta komunitas offline yang telah ada saat ini.
Collections
- DT - Human Ecology [537]