Show simple item record

dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.advisorMulatsih, Sri
dc.contributor.authorHasibuan, Sarah Nita
dc.date.accessioned2020-07-28T01:08:03Z
dc.date.available2020-07-28T01:08:03Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103266
dc.description.abstractDana Desa merupakan dana yang berasal dari APBN sebagai pemenuhan hak desa untuk melaksanakan otonomi agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan desa itu sendiri. Program ini adalah bagian dari Nawacita untuk mengurangi kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, membangun kawasan-kawasan tertinggal dan mengentaskan kemiskinan di pedesaan. Dana ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah, pelaksanaan pembangunan perdesaan, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat. Harapannya dengan adanya dana ini dapat menurunkan kemiskinan di pedesaan. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten dengan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis pola spasial penduduk miskin pada setiap desa di Kabupaten Bandung Barat; (2) Menganalisis pengaruh dana desa dan faktor lainnya terhadap penurunan tingkat kemiskinan desa di Kabupaten Bandung Barat; (3) Menganalisis efektivitas penggunaan dana desa di Kabupaten Bandung Barat; (4) Menyusun alternatif kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan data cross-section tahun 2017 dari 165 desa di Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Indeks Moran, local indicator of spasial autocorrelation (LISA), rasio efektivitas dan Geographically Weigthed Regression (GWR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi positif yang menunjukkan adanya keterkaitan kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat dengan pola sebaran kemiskinan yang bersifat mengelompok (clustered). Hasil pola sebaran kemiskinan dipetakan ke dalam empat kategori wilayah yakni sebanyak 17 desa yang berada pada kategori desa dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan dikelilingi oleh desa dengan tingkat kemiskinan tinggi (high-high), 31 desa berada pada kriteria desa dengan tingkat kemiskinan rendah dikelilingi oleh desa dengan tingkat kemiskinan rendah (low-low), 5 desa pada kriteria desa dengan tingkat kemiskinan rendah dikelilingi oleh desa dengan tingkat kemiskinan tinggi (low-high) dan 1 desa berada pada kriteria desa dengan tingkat kemiskinan tinggi dikelilingi oleh desa dengan tingkat kemiskinan rendah (high-low). Hasil analisis GWR untuk pengaruh dana desa dan faktor lain terhadap kemiskinan menunjukkan bahwa dana desa memiliki pengaruh yang beragam di Kabupaten Bandung Barat. Dana desa pada bidang penyelenggaraan pemerintah tidak berpengaruh dalam menurunkan kemiskinan. Hal ini terjadi karena penggunaan dana desa bidang ini difokuskan untuk kegiatan-kegiatan desa yang bersifat pelayanan kantor, administrasi kependudukan dan kewilayahan. Dana desa bidang pelaksanaan pembangunan fisik desamemiliki pengaruh dalam menurunkan kemiskinan, kecuali di bagian selatan Kabupaten Bandung Barat yaitu Kecamatan Gununghalu, Rongga, Sindangkerta dan sebagian desa di Kecamatan Cipongkor. Dana bidang pemberdayaan masyarakat berpengaruh terhadap kemiskinan. Dana desa bidang pembinaan masyarakat juga memiliki pengaruh dalam menurunkan kemiskinan hampir di seluruh desa di Kabupaten Bandung Barat. Faktor lain seperti kepadatan penduduk, jarak desa ke ibukota kabupaten memiliki pengaruh positif terhadap kemiskinan, sedangkan variabel tingkat pendidikan, indeks desa membangun, persentase toko kelontong, dan persentase rumah tangga pengguna listrik PLN berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat. Efektivitas penggunaan dana desa pada 165 desa di Kabupaten Bandung Barat yakni dana bidang penyelenggaraan pemerintah desa 92,73 persen efektif dan 6,67 sangat efektif. Bidang pelaksanaan pembangunan fisik desa 88,48 persen efektif, 4,24 sangat efektif dan 7,27 cukup efektif. Efektivitas penggunaan dana pada bidang pemberdayaan masyarakat sebesar 81,21 persen efektif, 6,06 cukup efektif dan 7,27 persen tidak efektif. Efektivitas penggunaan anggaran pada bidang pembinaan masyarakat sebesar 75,15 persen efektif, 9,09 persen cukup efektif, 4,85 persen kurang efektif dan 3,03 persen tidak efektif. Alternatif kebijakan yang dapat mengurangi kemiskinan adalah penerapan kebijakan dilakukan pada setiap desa, hal ini karena adanya perbedaan karakteristik setiap desa. Pemanfaatan dana desa sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh secara lokal terhadap kemiskinan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcPovertyid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBandung-Jawa Baratid
dc.titleEfektivitas Penggunaan Dana Desa dalam Menurunkan Kemiskinan di Kabupaten Bandung Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDana desaid
dc.subject.keywordefektivitasid
dc.subject.keywordGWRid
dc.subject.keywordkemiskinanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record