Show simple item record

Strategi Penguatan Koperasi Penggarap Lahan dalam Pengelolaan Konflik dan Pesisir Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Masyarakat

dc.contributor.advisorKolopaking, Lala M.
dc.contributor.advisorHutagaol, M. Parulian
dc.contributor.authorFirmansyah, Adi
dc.contributor.authorFirmansyah, Adi
dc.date.accessioned2020-06-07T07:03:42Z
dc.date.available2020-06-07T07:03:42Z
dc.date.issued2020
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103024
dc.description.abstractPesisir Karawang menyimpan sejumlah potensi konflik terkait pemanfaatan lahan di kawasan hutan. Untuk mencegah potensi konflik tersebut, diperlukan upaya pengembangan masyarakat melalui lembaga komunitas. Koperasi Mina Agar Makmur (KMAM) merupakan lembaga ekonomi komunitas penggarap lahan untuk meningkatkan keberdayaan mereka yang ada di wilayah tersebut. Tujuan utama penelitian adalah merumuskan strategi penguatan koperasi penggarap lahan dalam pengelolaan konflik dan pesisir berkelanjutan berbasis pengembangan masyarakat di Pesisir Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja oleh peneliti karena sesuai dengan topik kajian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2019. Metode penentuan informan secara puposive dengan cara teknik bola salju (snowballing methode). Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan berpartisipasi, wawancara terhadap sejumlah informan, dan diskusi kelompok (focus group discussion/FGD). Data sekunder dikumpulkan dari dokumen-dokumen yang bersumber dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik pemanfaatan lahan di Pesisir Karawang terjadi antara Perhutani dengan petambak penggarap lahan. Konflik tersebut terjadi karena perbedaan kepentingan antara Perhutani dan komunitas penggarap lahan. Komunitas tersebut berkepentingan dalam memanfaatkan lahan untuk sumber kehidupan dengan mengusahakan tambak di lahan kawasan hutan, sedangkan Perhutani berkepentingan terhadap pengembalian fungsi hutan mangrove sebagai hutan lindung. Selain konflik tersebut, ada beberapa konflik lainnya yang ditemukan di lapangan, yaitu: (1) Konflik antara Perhutani dengan pembeli lahan garapan. (2) Konflik antara Perhutani dengan Pemerintah Desa Tambaksari. (3) Konflik antara pemiliki garapan dengan pengelola garapan. Konflik-konflik di atas terkategori konflik latent. Terkait dengan konflik-konflik di atas, diperlukan upaya pengelolaan konflik melalui pendekatan pengembangan masyarakat. KMAM merupakan lembaga ekonomi komunitas di pesisir Karawang yang telah berperan dalam pengembangan masyarakat melalui lima dimensi, yaitu advokasi, pengorganisasian komunitas, pengembangan jejaring, pengembangan kapasitas dan komunikasi, informasi serta edukasi (KIE). Intensitas masingmasing dimensi berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian ternyata peran KMAM dalam pengembangan masyarakat selama ini lebih berorientasi pada tujuan ekonomi, dan masih kurang pada aspek sosial dan ekologi. Oleh karenanya diperlukan penguatan lembaga ini untuk memperkuat komunitas Pesisir Karawang sehingga ada keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan ekologi. Hasil analisis lingkungan strategis menunjukkan bahwa kekuatan KMAM adalah: (1) Penerapan inovasi sistem tambak polikultur dan organik, (2) Kapasitas ketua koperasi yang mumpuni, (3) Adanya kesepakatan kerjasama pemasaran rumput laut, (4) Lokasi berada di sentra produksi tambak rumput laut, (5) Adanya inisasi usaha sekunder KMAM. Adapun kelemahannya adalah (1) Mayoritas lahan anggota merupakan lahan hak garap/sewa, (2) Kualitas SDM pengurus dan anggota koperasi masih lemah, (3) Kualitas rumput laut dan produk olahannya perlu ditingkatkan, (4) Modal KMAM yang terbatas, (5) Ketergantungan terhadap sosok ketua koperasi. Dari sisi eksternal, peluang KMAM adalah: (1) Potensi pasar rumput laut, (2) Kemitraan sinergis dengan pemerintah, perguruan tinggi, serta perusahaan, (3) Perkembangan teknologi digital, (4) Keberadaan BUMDES di desa-desa sekitar KMAM, (5) Kesamaan potensi lahan tambak di beberapa desa sekitar KMAM. Sedangkan ancaman KMAM adalah: (1) Abrasi pantai, (2) Rusaknya hutan mangrove, dan (3) Adanya potensi konflik lahan garapan. Hasil analisis SWOT menunjukkan posisi KMAM berada pada kuadran III. Posisi ini menggambarkan bahwa KMAM merupakan organisasi yang lemah namun memiliki peluang yang baik. Strategi yang disarankan ialah strategi korektif, artinya KMAM disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Strategi korektif adalah KMAM perlu memperkuat peran pengembangan masyarakat yang memberi dampak pada aspek sosial dan ekologi (tentu ekonomi), sehingga akan terwujud keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan ekologi, untuk mewujudkan pesisir berkelanjutan. Strategi KMAM ke depan, yaitu: (1) Pengembangan jejaring bisnis berbasis komunitas dan teknologi digital; (2) Penguatan kapasitas SDM secara partisipatif; (3) Peningkatan kualitas rumput laut dan inovasi produk olahannya bekerjasama dengan lembaga berkompeten; (4) Pengembangan sistem pengelolaan tambak berwawasan lingkungan; (5) Peningkatan advokasi terhadap Pemerintah dan Perhutani dalam pemanfaatan lahan secara berkelanjutan; (6) Pengembangan kerjasama antar desa penghasil rumput laut; dan (7) Peningkatan kerjasama permodalan. Rancangan program aksi yang direncanakan menitikberatkan pada pengelolaan sumberdaya alam yang berbasis pada masyarakat, dengan menganut prinsip-prinsip utama pada: partisipasi, pemberdayaan, sinergi kemitraan, kemandirian dan keberlanjutan. Pemilihan program didasarkan pada pengakomodasian dua kepentingan, yaitu upaya meningkatkan derajat kehidupan masyarakat, sekaligus mempertahankan kelestarian hutan mangrove yang berfungsi ekologis. Kata kunci: konflik lahan, koperasi penggarap lahan, pengembangan masyarakat, pesisir berkelanjutanid
dc.publisherIPB Universityid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subjectcommunity developmentid
dc.titleStrategi Penguatan Koperasi Penggarap Lahan dalam Pengelolaan Konflik dan Pesisir Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Masyarakatid
dc.titleStrategi Penguatan Koperasi Penggarap Lahan dalam Pengelolaan Konflik dan Pesisir Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Masyarakatid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkonflik lahan
dc.subject.keywordkoperasi penggarap lahan
dc.subject.keywordpengembangan masyarakat
dc.subject.keywordpesisir berkelanjutan


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record