Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmadipoera, Agus S
dc.contributor.advisorHernawan, Undang
dc.contributor.authorMutiara
dc.date.accessioned2020-03-13T01:46:17Z
dc.date.available2020-03-13T01:46:17Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102833
dc.description.abstractOcean Thermal Energy Conversion (OTEC) merupakan energi panas laut yang bekerja melalui proses konversi energi panas laut menjadi energi listrik dengan memanfaatkan perbedaan suhu di permukaan laut dan suhu yang lebih dingin di kedalaman 1000 m dengan perbedaan suhu minimal sekitar 20 oC. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui selisih suhu permukaan dan suhu laut dalam serta carnot efficiency yang dihasilkan dan mendeskripsikan kondisi meteo-oseanografi sebagai basis data di kawasan Pulau Lembata. Data yang digunakan adalah representasi data suhu lapangan yang diperoleh menggunakan CTD serta data keluaran model Marine Copernicus, ECMWF, dan Bureau of Meteorology untuk studi data meteo-oseanografi. Akuisisi data CTD menggunakan perangkat lunak Sea Bird Electronic 19plus V2. Analisis data CTD dengan menghitung perbedaan suhu permukaan 3 m dan kedalaman 1000 m. Analisis data meteo-oseanografi dengan mendeskripsikan fluktuasi angin, gelombang permukaan, kejadian siklon tropis serta konsentrasi oksigen terlarut di lokasi penelitian. Hasil penelitian dari 16 CTD casts diperoleh selisih suhu air laut permukaan dan suhu pada kedalaman 1000 meter sebesar 23.95 (±0.37) oC dengan carnot efficiency sebesar 84 % (±10 %). Fluktuasi angin dipengaruhi oleh angin muson barat laut dan tenggara yang dominan berasal dari arah timur dan tenggara, sedangkan musim barat angin bergerak dari arah barat dengan kecepatan dominan 5.70 m/det - 8.80 m/det. Nilai rata-rata tinggi gelombang selama 2013 hingga 2017 yaitu 0.70 m dan nilai rata-rata periode gelombang tertinggi pada bulan Juli 5.48 detik. Tinggi gelombang signifikan (Hs1/3) diperoleh 0.72 m dengan tinggi gelombang maksimal (Hmax) sebesar 2.11 m. Lintasan siklon tropis yang melewati Laut Flores dinamakan Siklon Gillian terjadi di Musim Peralihan I. Parameter tekanan minimumnya menunjukkan bahwa Siklon Gillian yang terjadi di Laut Flores ketika musim peralihan I termasuk dalam kategori catastrophic damage. Konsentrasi kelarutan oksigen (DO) di permukaan lebih besar berkisar antara 197.0 mmol/m3 - 207.0 mmol/m3, sedangkan di kedalaman berkisar 108.0 mmol/m3 - 113.0 mmol/m3.. Nilai konsentrasi kelarutan oksigen menjadi penilaian terhadap kualitas perairan akibat pembangunan OTEC.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMarine scienceid
dc.subject.ddcOTECid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcPulau Lembata-Nusa Tenggara Timurid
dc.titleStudi Pengembangan Potensi OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordOTECid
dc.subject.keywordsuhuid
dc.subject.keywordLaut Floresid
dc.subject.keywordCTDid
dc.subject.keywordmeteo-oseanografiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record