Kajian Literatur Metode Pengawetan Tahu
Abstract
Tahu adalah salah satu produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar
kedelai yang diolah berdasarkan prinsip penggumpalan protein. Tahu termasuk
pangan yang cepat rusak. Umur simpan tahu yang relatif pendek menjadi
permasalahan tersendiri dalam proses penyimpanannya. Hal ini disebabkan karena
kadar air dan protein tahu yang relatif tinggi yaitu masing-masing 86% dan 8%-
12%. Dengan komposisi seperti itu tahu merupakan media yang cocok untuk
pertumbuhan mikroorganisme terutama bakteri. Tujuan dari kajian literatur ini
adalah mengidentifikasi, menganalisis, membandingkan sumber literatur berupa
hasil penelitian yang mengemukakan berbagai cara untuk mengawetkan tahu.
Data dan informasi pada penelitian ini diperoleh melalui data sekunder yang
terdapat pada jurnal, skripsi, karya tulis PKM-Penelitian, dan literatur dari internet
yang sumber informasinya dapat dipertanggungjawabkan. Terdapat 6 kategori
metode pengawetan tahu pada kajian literatur ini yaitu pengawetan tahu dengan
cara penyimpanan suhu 5°C pada kemasan polipropilen kedap udara, pengawetan
tahu menggunakan larutan abu jerami, larutan asam asetat, penggunaan bahan
kimia sebagai pengawet tahu (benzoat dan sorbat), aplikasi kitosan dalam
pengawetan tahu dengan konsentrasi yang berbeda-beda, serta penggunaan
rempah-rempah sebagai bahan pengawet alami pada tahu. Berdasarkan hasil
literatur yang dikaji, metode pengawetan yang dapat memperpanjang umur
simpan tahu terlama adalah penyimpanan pada suhu 5°C dengan hasil tahu dapat
awet selama 5 hari.