Perancangan Kemasan Pimer dan Sekunder Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Varietas IPB 9 (Calina) Untuk Transportasi dan Distribusi.
View/ Open
Date
2019Author
Ismaya, Pandu Legawa
Darmawati, Emmy
Setyadjit
Metadata
Show full item recordAbstract
Pepaya (Carica Papaya L.) merupakan salah satu buah tropika yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Akan tetapi saat ini pengiriman buah pepaya dari petani ke pasar institusi atau pasar modern masih minimnya aplikasi penggunaan kemasan, sehingga buah pepaya rusak secara mekanis dan dapat menyebabkan buah pepaya lebih cepat rusak dan busuk. Sehingga perlu adanya satu penanganan pascapanen untuk meminimalisir kerusakan mekanis buah pepaya tersebut. Tujuan penelitian ini adalah merancang kemasan primer dan sekunder untuk buah pepaya.
Bahan yang digunakan adalah buah pepaya Calina (IPB 9) yang dipanen pada tingkat kematangan 60% (semburat 1) dengan kisaran berat antara 700-1000g didasarkan pada informasi preferensi konsumen pasar ekspor. Kemasan primer dirancang 2 jenis bahan yaitu plastik polipropilen (PP) dengan ketebalan 0.08 mm dan karton flute C. Kemasan sekunder sebagai wadah dari kemasan primer dengan 2 tipe, yiatu RSC (regular slotted container) dan HTC (half telescopic container) berbahan kertas kraft 150 gsm menggunakan karton gelombang flute BC. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah pengukuran dimensi buah pepaya, merancang kemasan primer (kemasan plastik dan kemasan karton), merancang kemasan sekunder, analisis aplikasi kemasan menggunakan pallet dan mobil pick-up.
Hasil penelitian didapatkan pepaya dengan berat pada kisaran 883.54±45.77g mempunyai diameter 9.34±1.49 cm dan tinggi 23.70±1.13 cm. Berdasarkan data tersebut, diperoleh dimensi kemasan primer berbahan plastik yaitu 250x300 mm, dan untuk kemasan karton yaitu 90x90x240 mm. Berdasarkan kemasan primer dirancang kemasan sekunder sebagai wadah kemasan primer saat transportasi. Kemasan sekunder untuk kemasan primer berbahan kantong plastik polipropilen (PP) dirancang posisi buah horisontal dengan jumlah buah per kemasan 4 buah (KS1). Kemasan sekunder untuk kemasan primer berbahan karton dirancang posisi berdiri dengan jumlah perkemasan 6 buah (KS2). Dimensi kemasan KS1 yaitu 400x250x110 mm mempunyai nilai kuat tekan maksimum 232 kgf mampu menahan 23 tumpukan kemasan, sedangkan dimensi kemasan KS2 untuk bagian body yaitu 400x250x110 mm dan bagian cover yaitu 310x220x70 mm mempunyai nilai kuat tekan maksimum 93.1 kgf mampu menahan 7 tumpukan kemasan. Simulasi penyusunan kemasan diatas pallet sebaiknya menggunakan ukuran 1200x1000 mm, efisiensi untuk kemasan KS1 yaitu 100% dan kemasan KS2 yaitu 85.25%. Sedangkan simulasi penyusunan kemasan menggunakan mobil pick-up sebaiknya menggunakan M3 (1585x2350 mm) dengan efisiensi untuk KS1 yaitu 88.59% dan KS2 yaitu 89.72%.
Pasca simulasi transportasi, tingkat kerusakan untuk kemasan KS1 yaitu 16.67% dan kemasan KS2 yaitu 22.22%. Setelah dilakukan simulasi transportasi, pepaya disimpan pada suhu 18-20oC selama 12 hari. Hasil pengukuran mutu susut bobot setelah 12 hari penyimpanan untuk KS1 mencapai 7.34% dan KS2
mencapai 7.43%. Hasil pengukuran kekerasan setelah 12 hari penyimpanan untuk KS1 yaitu 0.84 kgf dan KS2 yaitu 0.76 kgf. Hasil pengukuran warna kulit buah pepaya setelah 12 hari penyimpanan mengalami penurunan kesegaran buah pepaya tetapi masih layak untuk dikonsumsi. Hasil pengukuran kandungan total padatan terlarut setelah 12 hari penyimpanan untuk KS1 mencapai 11.45% dan KS2 mencapai 11.32%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]