Show simple item record

dc.contributor.authorRositadevy
dc.date.accessioned2010-04-30T08:36:28Z
dc.date.available2010-04-30T08:36:28Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10036
dc.description.abstractDalam mempercepat pembangunan perdesaan dan pertanian diperlukan komitmen dan tanggung jawab moral pembangunan dari segenap aparatur pemerintah, masyarakat maupun swasta, sehingga pembangunan pertanian dapat dilakukan secara efektif, efisien, terintegrasi, dan sinkron dengan pembangunan sektor lainnya dan berwawasan lingkungan. Salah satu ide yang dikemukakan adalah dengan mewujudkan kemandirian pembangunan perdesaan yang didasarkan pada potensi wilayah desa itu sendiri, dimana ketergantungan dengan perekonomian kota harus bisa diminimalkan. Agropolitan menjadi relevan dengan wilayah perdesaan karena pada umumnya sektor pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam memang menjadi mata pencaharian utama dari sebagian besar masyarakat perdesaan. Metode analisis untuk mengetahui potensi sumberdaya lahan di lima kecamatan pengembangan agropolitan di Kabupaten OKU adalah dengan overlay peta landuse dengan peta kelas kesesuaian untuk komoditas basis, yang menghasilkan peta satuan lahan homogen sesuai komoditas basis. Software yang digunakan dalam analisis ini adalah ArcView Ver 3.2. Metode analisis untuk mengidentifikasi potensi produksi komoditas unggulan di lima kecamatan pengembangan agropolitan di Kabupaten OKU adalah dengan analisis Location Quotien dan Shift Share Analysis Untuk mengevaluasi kelayakan finansial komoditas yang akan dikembangkan pada lima kecamatan pengembangan agropolitan di Kabupaten OKU dilakukan analisis NPV, IRR dan B/C Ratio. Untuk mengkaji marjin tataniaga agropolitan di Kabupaten OKU dilakukan analisis marjin tata niaga. Untuk mengkaji hirarki pusat pertumbuhan agropolitan di Kabupaten OKU dilakukan analisis skalogram.id
dc.description.abstractUnbalanced development between rural areas as an agricultural production base and urban as centres of activities and economic growth have pressed unbalanced activity of rural recources to urban. One of the effort to realize rural development is an agropolitan model. This research was aimed: 1) to analize land suitability potency in agropolitan area, 2) to identify commodity development prospective in agropolitan area, 3) to evaluate financial achievement of prospective commodity in agropolitan area, 4) to analize marketing chain activity in agropolitan area, and 5) to analize spatial structure in agropolitan area. The result of land suitability potency analysis show that Lubuk Batang Sub District is the largest area for estate commodity in agropolitan area of Ogan Komering Ulu District. The result of Location Quotien, Shift Share, and financial analysis show that the rubber commodity was the best prospective commodity in agropolitan area. Baturaja Timur and Lubuk Batang Sub Districts were selected as an agropolis. Keywords: agropolitan, prospective commodity, agribusiness
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis pengembangan komoditas di kawasan agropolitan batumarta kabupaten Ogan Komering Uluid
dc.title.alternativeCommodity development in batumarta agropolitan area, Ogan Komering Ulu District


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record