Show simple item record

dc.contributor.advisorHubeis, S Vitayala AidaS Vitayala Aida
dc.contributor.advisorFatchiya, Anna
dc.contributor.authorGunawan
dc.date.accessioned2019-11-26T03:03:20Z
dc.date.available2019-11-26T03:03:20Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100154
dc.description.abstractPengembangan usaha pertanian organik membutuhkan perubahan perilaku dan teknologi petani, dari pertanian konvensional ke pertanian organik yang bersifat berkelanjutan. Petani tidak hanya dituntut berubah pengetahuan, sikap dan keterampilannya, namun juga harus memutuskan untuk mengadopsi dan mengimplementasikan inovasi tersebut serta menyesuaikannya dengan kondisi lingkungan usaha taninya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis karakteristik petani adopter dan petani nonadopter terhadap sistem pertanian padi organik, (2) menganalisis persepsi petani terhadap proses belajar, dukungan penyuluhan, lingkungan eksternal, dan karakteristik inovasi pertanian padi organik, (3) menganalisis tingkat adopsi inovasi dan tingkat keberlanjutan usaha pertanian padi organik, (4) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi adopsi inovasi dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik, (5) menganalisis strategi yang efektif untuk meningkatkan adopsi inovasi dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik di masyarakat. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur. Lokasi ditentukan secara purposive dengan pertimbangan: (1) kedua wilayah tersebut merupakan sentra produksi pertanian padi organik yang telah tersertifikasi di Jawa Timur, (2) terdapat program pengembangan pertanian padi organik di kedua wilayah. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai dengan Pebruari 2018. Petani yang menjadi populasi adalah petani padi sawah di desa penelitian yang telah mendapatkan program pertanian padi organik. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dari populasi petani organik sebanyak 560 orang di 2 kabupaten tersebut, sehingga didapatkan 234 petani sampel. Selain itu juga diambil 73 orang petani nonadopter untuk mendapatkan gambaran karakteristik petani dan alasan tidak mengadopsi. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui pengisian kuisioner yang telah diuji kepada petani organik kelompok tani mandiri di Kabupaten Bondowoso sebanyak 50 orang. Hasil uji coba memperlihatkan bahwa kuesioner layak digunakan dengan nilai uji validitas 0.314 – 0.982 dan nilai uji reliabilitas sebesar 0.448-0.948. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan diperkuat dengan data kualitatif melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Analisis kuantitatif menggunakan statistik yang meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) analisis uji beda (t Test), dan (3) analisis Structural Equation Models (SEM). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara petani padi organik dan petani nonadopter dalam hal umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pengalaman berusaha tani, penguasaan lahan, kosmopolitan, meskipun petani odopter menunjukkan motivasi yang lebih tinggi. Proses belajar petani menunjukkan pencarian informasi masih mengandalkan dari penyuluh dan kelompok tani. Dukungan penyuluhan tinggi dalam mendorong petani mengadopsi pertanian padi organik, meskipun metode penyuluhan dinilai kurang efektif karena lebih banyak ceramah dibanding praktik di lapangan. Dukungan dari luar pada petani dalam menerapkan pertanian cukup tinggi baik dari pemerintah, kelompok tani maupun sumber akses informasi, walaupun dukungan pasar masih rendah. Tingkat adopsi pertanian padi organik berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukan bahwa intensitas adopsi dan kemampuan adaptasi inovasi pertanian padi organik cukup baik. Adopsi inovasi dipengaruhi secara nyata oleh minat petani dan dukungan lingkungan eksternal. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi minat petani dan dukungan lingkungan eksternal maka semakin meningkatkan adopsi inovasi pertanian padi organik. Tingkat keberlanjutan pengelolaan usaha tani padi organik, indikator aspek ekonomi, sosial dan lingkungan tergolong kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa peluang keberlanjutan usaha tani padi organik memiliki prospek yang cukup tinggi. Adopsi inovasi yang tinggi akan meningkatkan keberlanjutan penerapan inovasi pertanian padi organik. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat minat petani adalah karakeristik individu petani, dukungan penyuluhan, dan karakteristik inovasi. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat adopsi inovasi adalah tingkat minat petani dan dukungan lingkungan eksternal. Faktor yang memengaruhi keberlanjutan usaha pertanian padi organik adalah tingkat adopsi inovasi. Peningkatan adopsi inovasi dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik dilakukan dengan strategi: (1) menguatkan dukungan penyuluhan; (2) menguatkan persepsi petani terhadap karakteristik inovasi; dan (3) menguatkan dukungan lingkungan eksternal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcExtension developmentid
dc.subject.ddcAdoptionid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBanyuwangi-Jawa Timurid
dc.titleStudi Faal Dugong Liar (Dugong dugon) di Kabupaten Tolitoli : Identifikasi dan Nilai Nutrisi Lamun serta Kimia Darah dan Air Mataid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordadopsiid
dc.subject.keywordinovasiid
dc.subject.keywordkeberlanjutanid
dc.subject.keywordpertanian organikid
dc.subject.keywordpadiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record