Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Ulfah Juniarti
dc.contributor.advisorSiregar, Iskandar Zulkarnain
dc.contributor.advisorSudrajat, Dede Jajat
dc.contributor.authorChaerani, Nurul
dc.date.accessioned2019-11-22T02:11:23Z
dc.date.available2019-11-22T02:11:23Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100090
dc.description.abstractJabon putih (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) merupakan jenis potensial cepat tumbuh yang dapat dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman. Hingga saat ini pengembangan hutan tanaman atau hutan rakyat jabon putih belum menggunakan benih unggul yang berkualitas. Perbaikan kualitas benih dapat di tempuh melalui program pemuliaan untuk menghasilkan benih dengan karakter genetik unggul. (BPTPTH) Bogor telah bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan IPB dan SEAMEO BIOTROP untuk membangun plot uji keturunan jabon putih pada tahun 2013 yang berlokasi di Hutan Penelitian Parung Panjang Kabupaten Bogor. Uji keturunan tersebut melibatkan 105 famili dari 12 provenans jabon putih yang tersebar di Indonesia. Uji keturunan tersebut perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan parameter genetiknya. Parameter genetik meliputi studi tentang heritabilitas, korelasi, dan kemajuan genetik. Informasi parameter genetik tersebut dapat dijadikan acuan dalam kegiatan seleksi. Sifat pertumbuhan dan kualitas kayu dapat dijadikan kriteria untuk memilih genotipe ungul. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis variasi dan parameter genetik pertumbuhan dan kualitas kayu melalui analisis pada tingkat individu di dalam famili dan antar famili pada 5 blok uji keturunan jabon putih; 2) Mengevaluasi famili terbaik, sifat-sifat penting, dan intensitas seleksi yang digunakan untuk program seleksi. Metode penelitian yaitu mengevaluasi plot uji keturunan jabon putih yang terdiri atas 105 famili dari 12 provenance yang dibangun dalam rancangan acak lengkap blok dengan 5 blok dan 4 tanaman per plot (4-tree row plot). Kriteria tinggi, diameter, dan kualitas kayu yang dinilai berdasarkan metode non-destruktif menggunakan pilodyn dan metode destruktif menggunakan wood sample taker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tinggi adalah 5.10 - 10.15 m 6.67 - 15.30 cm untuk diameter, 2.30 - 3.62 cm untuk pilodyn, 0.66 - 0.82 g/cm3, 0.33 to 0.50 untuk berat jenis dan 66 to 111 % untuk kadar air. Adanya pengaruh nyata antara 105 famili untuk semua sifat yang diamati kecuali kadar air. Pilodyn memiliki nilai korelasi negative dengan diameter, kerapatan, dan berat jenis. Nilai heritabilitas famili lebih tinggi dari nilai heritabilitas individu sehingga kemajuan genetik akan lebih tinggi jika dilakukan seleksi antar famili. Nilai Heritabilitas tertinggi ditemukan pada sifat tinggi (0.4-0.69) dan kerapatan (0.27-0.59). Famili-famili dari Pomalaa (Sulawesi) dapat direkomendasikan menjadi pohon penghasil benih unggul. Menggunakan intensitas seleksi 80% dengan meninggalkan 84 famili terbaik pada setiap blok akan menghasilkan kemajuan genetik tertinggi, dan menggunakan sifat diameter sebagai sifat kandidat seleksi selanjutnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTropical Silvicultureid
dc.subject.ddcProgeny testid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleParameter Genetik Pertumbuhan dan Kualitas Kayu Uji Keturunan Jabon Putih (Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosserid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordheritabilitasid
dc.subject.keywordjabon putihid
dc.subject.keywordkemajuan genetikid
dc.subject.keywordpenetrasi pilodynid
dc.subject.keyworduji keturunanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record