Show simple item record

dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorMeryandini, Anja
dc.contributor.authorHamka, Muhammad Subhan
dc.date.accessioned2019-11-22T02:01:21Z
dc.date.available2019-11-22T02:01:21Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100086
dc.description.abstractSalah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengendalian penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) pada ikan lele adalah dengan memperbaiki respons imun inang dengan pemberian probiotik. Probiotik B. megaterium PTB 1.4 yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan lele telah diuji efektif mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan lele. Probiotik P. pentosaceus E2211 yang diisolasi dari hasil fermentasi spontan tepung jagung telah diuji mampu meningkatkan daya tahan ikan lele terhadap infeksi Aeromonas hydrophila. Pemberian bersama kedua bakteri probiotik tersebut diharapkan dapat berperan sinergis untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan lele terhadap infeksi A. hydrophila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas pemberian probiotik B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 terhadap kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan lele terhadap infeksi A. hydrophila. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan, yaitu: K- (tanpa probiotik dan tanpa diinjeksi A. hydrophila), K+ (tanpa probiotik dan diinjeksi A. hydrophila), Bm (diberi B. megaterium PTB 1.4 dan diinjeksi A. hydrophila), Pp (diberi P. pentosaceus E2211 dan diinjeksi A. hydrophila), dan Bm+Pp (diberi B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 dan diinjeksi A. hydrophila). Ikan lele dengan bobot rata-rata 7.36±0.21 g dipelihara selama 30 hari dengan pemberian pakan perlakuan secara at satiation pada kolam beton yang diberi waring berukuran 100x30x80 cm3 dengan kepadatan 30 ekor waring-1. Uji tantang A. hydrophila dilakukan pada hari ke-31 dan dilanjutkan dengan pengamatan pada hari ke-35 dan hari ke-40. Parameter uji pada penelitian ini yaitu kinerja pertumbuhan meliputi laju pertumbuhan harian, biomassa panen, dan rasio konversi pakan, total bakteri probiotik pada saluran pencernaan, analisis aktivitas enzim protease dan amilase saluran pencernaan, serta parameter respons imun meliputi tingkat kelangsungan hidup pasca uji tantang, total eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, total leukosit, aktivitas respiratory burst, aktivitas fagositik, dan aktivitas lisozim, serta total A. hydrophila pada organ target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Bm, Pp, dan Bm+Pp dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan lele meliputi aktivitas enzim pencernaan, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, dan biomassa panen, dengan hasil terbaik pada perlakuan Bm+Pp. Penambahan B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 diduga mampu meningkatkan daya cerna ikan lele karena B. megaterium PTB 1.4 merupakan bakteri yang bersifat proteolitik dan amilolitik sedangkan P. pentosaceus E2211 merupakan bakteri yang bersifat amilolitik. Aplikasi kedua bakteri tersebut memberikan sinergi yang positif bagi kinerja pertumbuhan ikan lele. Total bakteri pada saluran pencernaan meningkat pada perlakuan Bm, Pp, dan Bm+Pp dibandingkan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 mampu memodifikasi dan mendominasi total bakteri saluran pencernaan. Respons imun ikan lele baik sebelum maupun setelah uji tantang meliputi total eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, total leukosit, aktivitas fagositosis, aktivitas respiratory burst, dan aktivitas lisozim perlakuan Bm, Pp, dan Bm+Pp lebih baik (P<0.05) dibandingkan kontrol. Total eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit ikan lele yang terus meningkat di semua perlakuan di hari ke-35 dibanding hari ke-30 dan hari ke-0 serta menurun di hari ke-40 menunjukkan bahwa probiotik dapat menstimulasi produksi eritrosit pada ikan lele untuk digunakan sebagai alat transpor oksigen. Peningkatan total leukosit, aktivitas fagositik, dan aktivitas respiratory burst terjadi pada hari ke-35 dibandingkan pada hari ke-30 dan hari ke-0, hal ini menunjukkan bahwa ikan lele mengalami perlawanan serangan bakteri patogen, dan menurun di hari ke-40 yang menunjukkan ikan lele berangsur-angsur pulih. Bakteri patogen A. hydrophila ditemukan pada organ ginjal dan hati ikan lele pada hari ke-30 di semua perlakuan, kemudian meningkat pada hari ke-35. Pada hari ke-40, total bakteri A. hydrophila pada ginjal dan hati ikan lele menurun menandakan ikan lele mengalami masa pemulihan pasca infeksi A. hydrophila. Nilai total A. hydrophila terendah diperoleh pada perlakuan Bm+Pp. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kombinasi probiotik B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 pada pakan dapat bekerja sinergis dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan lele terhadap infeksi A. hydrophila.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquaculture^xid
dc.subject.ddcCatfishid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKinerja Pertumbuhan dan Respons Imun Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diberi Probiotik Bacillus megaterium PTB 1.4 dan Pediococcus pentosaceus E2211id
dc.typeThesisid
dc.subject.keyword.Aeromonas hydrophilaid
dc.subject.keywordBacillus megaterium PTB 1.4id
dc.subject.keywordikan leleid
dc.subject.keywordPediococcus pentosaceus E2211id
dc.subject.keywordprobiotikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record