Respons Rajungan (Portunus pelagicus, Linnaeus 1758) Terhadap Warna Cahaya yang Berbeda
View/ Open
Date
2019Author
Hasly, Intan Roihatul Jannah
Mawardi, Wazir
Yusfiandayani, Roza
Metadata
Show full item recordAbstract
Portunus pelagicus Linnaeus 1758 merupakan salah satu spesies dari kelas krustase, masyarakat biasanya menyebut rajungan. Nelayan dapat menangkap rajungan dengan menggunakan bubu (trap) atau jaring rajungan (bottom gillnet). Kelemahan dari bubu adalah performa umpan yang semakin menurun seiring dengan lamanya perendaman, sedangkan kelemahan pada jaring rajungan adalah masih dioperasikan secara trasidional oleh nelayan atau belum terdapat sentuhan teknologi alat bantu pada alat tangkap tersebut.
Penggunaan teknologi lampu berkembang bukan hanya untuk spesies pelagis, juga turut menyebar pada spesies demersal, seperti krustasea. Penelitian respons rajungan terhadap cahaya berbeda belum pernah dilakukan di Indonesia. Pendekatan penelitian yang dilakukan secara tingkah laku dan histologi yang didalamnya membahas mengenai pola dan laju respons merupakan bagian dari tingkah laku sebagai dasar dalam pengembangan penangkapan rajungan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pola respons rajungan terhadap cahaya berbeda, menentukan laju respons rajungan terhadap warna LED berbeda dan menganalisis struktur mata rajungan terhadap warna LED berbeda diantaranya warna ungu, biru, hijau, oranye, merah dan putih serta menganalisis mata rajungan berdasar histologi mata.
Pengamatan pola dan laju respons serta adaptasi fisiologis mata rajungan dilakukan di laboratorium. Adaptasi fisiologis retina mata rajungan ditentukan berdasarkan perpindahan screening pigment dari hasil histologi mata. Software surfer analysis digunakan untuk menentukan sebaran cahaya pada bak perlakuan, pola dan laju diketahui dari garis bantu pengamatan yang dibuat di dasar bak dengan ukuran 10x10 cm serta CCTV sebagai alat perekam uji.
Pola rajungan terhadap cahaya berbeda terbagi menjadi dua kategori, yaitu menuju cahaya secara langsung dan tidak secara langsung. Laju rajungan tercepat mendekat menuju lampu pada warna biru sebesar 0.081 m/s dan terlama pada warna merah 0.026 m/s. Laju tercepat dapat disarankan sebagai alat bantu bottom gillnet dan pada laju terlama dapat digunakan pada alat tangkap bubu. Meskipun demikian, lampu warna merah juga dapat juga digunakan pada bottom gillnet sebagai upaya peningkatan hasil tangkapan.
Collections
- MT - Fisheries [2932]