Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Sigid
dc.contributor.advisorYanto, Dede Heri Yuli
dc.contributor.authorRadityani, Fitri Afina
dc.date.accessioned2019-11-21T03:50:10Z
dc.date.available2019-11-21T03:50:10Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100036
dc.description.abstractAir limbah merupakan hasil dari aktivitas manusia, seperti rumah tangga, perkantoran, industri, dan sebagainya, yang dimungkinkan mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun, dan radioaktivitas. Pada penelitian ini digunakan dua jenis air limbah, yaitu air limbah industri tekstil dan perikanan. Limbah cair kawasan industri merupakan limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh kegiatan kawasan industri kemudian dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan hidup. Limbah dari kegiatan perikanan merupakan material sisa yang tidak dapat dihilangkan selama kegiatan perikanan berlangsung. Sumber utama penghasil limbah perikanan berasal dari sisa pakan dan sisa metabolisme. Kedua jenis air limbah ini mengandung konsentrasi bahan organik yang cukup tinggi, yang bila dilepas ke perairan umum dapat menurunkan kualitas perairan. Bahan organik di dalam air limbah dapat dikurangi menggunakan metode fisika, kimia, maupun biologi. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan air limbah secara biologi dengan memanfaatkan kinerja cendawan Trametes hirsuta yang telah diimobilisasi menggunakan PVA Alginat pada metode bioreactor packed column, sedangkan pengolahan air limbah secara. kimia menggunakan metode elektrokoagulasi dengan memanfaatkan elektroda Aluminium yang akan berfungsi sebagai koagulan. Kedua metode pengolahan air limbah yang digunakan pada penelitian ini memiliki kemampuan berbeda dalam mengolah air limbah tekstil dan perikanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode terbaik dari metode bioreactor packed column, elektrokoagulasi, serta kombinasi antara kedua metode tersebut dalam mengolah air limbah teksil dan perikanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 - Februari 2019. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium WWTP PT JABABEKA Tbk, Biomaterial LIPI, Biologi Mikro dan Laboratorium Fisika-Kimia Perairan, Divisi Produktivitas dan Lingkungan Perairan (Proling), Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut pertanian Bogor. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pengambilan air limbah dilakukan di efluent air limbah batik dibawah pengawasan WWTP PT JABABEKA Tbk dan kolam perikanan lele (Clarias sp) di Dramaga, Bogor. Penelitian pendahuluan meliputi penentuan waktu kontak elektroda dengan air limbah penentuan waktu terbaik pengoperasian bioreactor packed column dan penentuan waktu terbaik dari keduanya untuk dioperasikan di kombinasi metode elektrokoagulasi dan bioreactor packed column. Penelitian utama meliputi perlakuan menggunakan metode bioreactor packed column, elektrokoagulasi selama 12 dan 24 jam, serta kombinasi antara metode bioreactor packed column dan elektrokoagulasi selama 24 jam yang masing-masing perlakuan diulangi sebanyak dua ulangan untuk setiap jenis air limbah. iii Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, untuk air limbah tekstil diperoleh penurunan pada parameter pH sebesar 21.61% (E12) dan 2.67% (BE24); TSS sebesar 16.92% (B); TDS sebesar 12.68% (B), 12.95% (E12), 9.53% (E24), dan 54.51% (BE24); kekeruhan sebesar 7.44% (B) dan 65.04% (E24); warna sebesar 38.97% (B), 89.31% (E12), 89.43% (E24), dan 89.29% (BE24); COD 0.09% (BE24); amonia total 84.38% (B), 98.93% (E12), 98.10% (E24), dan 98.75% (BE24); ortofosfat 92.58% (B), 94.13% (E12), 94.87% (E24), dan 99.81% (BE24); logam berat Cu 24.23% (B), 69.38% (E12), 71.26% (E24), dan 62.43% (BE24). Untuk air limbah perikanan diperleh penurunan pada parameter pH sebesar 1.93% (B) dan 44.44% (E24); TSS 0% (B, E12, E24, dan BE24); TDS 75.63% (E12) dan E24 (19.63%); kekeruhan 52.47% (B), 70.99% (E12) dan 46.68% (BE24); warna 100% (EL12) dan 79.38% (E24); COD 25.91% (B), 93.19% (E12), dan 97.50% (E24); amonia total 9.39% (B), 23.18% (E12), 65.33% (E24), dan 47.98% (BE24); ortofosfat 32.72% (B), 96.18% (E12), E24 (98.52%), dan 89.29% (BE24); logam berat Cu 0% (B, E12, E24, dan BE24). Didapatkan besar aktivitas enzim Lakase pada air limbah tekstil yaitu 0.01026 U mm-3, sedangkan pada air limbah perikanan 0 U mm-3. Elektrokoagulasi dan biorector packed column merupakan dua metode yang dapat digunakan untuk mengolah air limbah. Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis kualitas air pada seluruh perlakuan yang diberikan diperoleh kesimpulan bahwa metode terbaik yang direkomendasikan untuk digunakan dalam mengolah air limbah tekstil adalah metode kombinasi antara metode elektrokoagulasi dan bioreactor packed column sedangkan untuk air limbah perikanan adalah metode elektrokoagulasi yang dioperasikan selama 12 jam. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut mengenai aplikasi kombinasi metode dengan diawali oleh metode elektrokoagulasi kemudian dilanjutkan dengan metode bioreactor packed column untuk mengetahui pengaruh interaksi antara kedua metode terhadap air limbah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquatic resourcesid
dc.subject.ddcWastewaterid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengembangan Metode Bioreactor packed column dan Elektrokoagulasi untuk Pengolahan Air Limbah Perikanan dan Tekstil.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordair limbah perikananid
dc.subject.keywordair limbah tekstilid
dc.subject.keywordbioreactor packed columnid
dc.subject.keywordelektrokoagulasiid
dc.subject.keywordkualitas airid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record