UT - Land Resource Management
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119
2024-03-28T16:30:14ZKorelasi antara kandungan bahan organik dan liat dalam tanah dengan beberapa sifat fisik dan kimia tanah lapisan atas dari daerah Pasahari, Maluku
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144182
Korelasi antara kandungan bahan organik dan liat dalam tanah dengan beberapa sifat fisik dan kimia tanah lapisan atas dari daerah Pasahari, Maluku
Mulyani, Eko Sri
Tanah merupakan sistim yang kompleks yang terdiri dari fase padatan, cair dan gas. Fraksi yang aktif dalam tanah adalah liat dan bahan organik karena mempunyai permukaan spesifik yang luas dan bermuatan listrik. Tanah yang mempunyai tekstur yang terlalu kasar atau terlalu halus kurang baik bagi pertumbuhan tanaman diatasnya sebab perbandingan antara air, udara dan unsur hara tidak seimbang. Salah satu usaha untuk mendapatkan perbandingan yang seimbang antara air, udara dan unsur hara adalah dengan menambahkan bahan organik ke dalam tanah tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui sampai sejauh mana hubungan antara kandungan bahan organik dan liat dengan beberapa sifat fisik dan kimia tanah lapisan atas dari daerah Pasahari, Maluku. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penelitian di laboratorium mengenai sifat fisik tanah yaitu bobot jenis partikel, bobot isi, ruang pori total, kapasitas menahan air (pF 2.54, 4,2, air tersedia), konsistensi tanah yang ditunjukkan dengan Angka Atterberg; sifat kimia yaitu kapasitas tukar kation dan N-total.
1983-01-01T00:00:00ZPengaruh pemupukan K dan kapur serta penambahan bahan organik secara bergilir pada tanah sulfat masam delta telang dengan padi varietas IR 42 sebagai tanaman uji
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144180
Pengaruh pemupukan K dan kapur serta penambahan bahan organik secara bergilir pada tanah sulfat masam delta telang dengan padi varietas IR 42 sebagai tanaman uji
Nurmeinawati, Dyah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemupukan K dan kapur serta interaksinya dengan penambahan gambut secara bergilir pada Tanah Sulfat Masam yang diuji dengan tinggi dan berat kering tanaman padi varietas IR 42.
Contoh tanah yang digunakan adalah Tanah Sulfat Masam dari Unit Pengujian Tata Air P4S- IPB Delta Telang, Sumatera Selatan. Rancangan yang dipakai adalah rancangan faktorial dan rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Lima tingkat perlakuan K yakni sebesar 0, 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm dan enam taraf perlakuan kapur sebesar 0.0, 3.3, 6.6, 9.9 dan 13.2 ton/ha, diberikan pada saat penelitian I dan bahan organik sebanyak 15 persen diberikan pada penelitian II.
Tanah Sulfat Masam ternyata mempunyai respon yang baik terhadap pemupukan K dan kapur, walaupun banyak faktor penghambat serta kemasaman tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Kapur merupakan faktor yang lebih dominan untuk mengurangi faktor-faktor penghambat yang ada, sedangkan pemupukan K lebih bersifat mengurangi defisiensi unsur hara. Pertumbuhan tinggi tanaman dan hasil berat kering tanaman menjadi baik dan memiliki respon yang tinggi bila dilakukan pengapuran dan pemupukan.
1983-01-01T00:00:00ZPeta iso-eroden bali dan nusa tenggara
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144176
Peta iso-eroden bali dan nusa tenggara
Rochida, Ida
Penelitian yang disajikan dalam tulisan ini bertujuan untuk membuat peta isoeroden, yaitu suatu peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai indeks erosi hujan yang sama di daerah Bali dan Nusa Tenggara.
Data hujan tahun 1879 1941 digunakan sebagai data utama sedangkan data hujan tahun 1951 1980 sebagai data tambahan. Data tersebut dihimpun dari Badan Meteorologi dan Geofisika di Jakarta. Indeks erosi hujan dari setiap stasiun dihitung dan dipetakan pada peta dasar yaitu peta topografi yang diperoleh dari Jawatan Topografi TNI Angkatan Darat yang berskala 1 1000 000. Penarikan garis-garis iso-eroden dilakukan dengan metoda interpolasi linier serta memperhatikan topografi wilayah yang bersangkutan.
Nilai indeks erosi R dari 457 hingga 4587, dengan nilai rata-rata 1000 2500.
Potensi erosi di daerah pegunungan seperti Baturiti, Besakih, Tambora, Ranggu, Ruteng, dan Lelogama relatif tinggi, karena selain berindeks erosi R tinggi juga berlereng cukup curam. Sebaliknya di Pantai utara dan selatan Bali, Lombok utara dan selatan, Sumbawa dan Sumba bagian tengah, dan Timor bagian barat memiliki
potensi erosi yang tidak begitu tinggi, sedangkan Daerah Lombok, Kubu, Seririt, Selong, Waipukang, dan Waingapu selain mempunyai topografi yang datar, juga mempunyai nilai indeks erosi hujan R yang rendah sehingga
kemungkinan terjadinya erosi di daerah ini lebih kecil
dibandingkan dengan daerah lainnya.
1983-01-01T00:00:00ZPengaruh pemupukan tepung lahan gunung galunggung dikombinasikan dengan jerami dan kotoran sapi terhadap pertumbuhan jagung pada podsolik merah kuning jonggol-bogor
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144175
Pengaruh pemupukan tepung lahan gunung galunggung dikombinasikan dengan jerami dan kotoran sapi terhadap pertumbuhan jagung pada podsolik merah kuning jonggol-bogor
Rochamajanti, Siti
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hingga sejauh mana pengaruh pemupukan tepung lahar gunung Galunggung yang dikombinasikan dengan jerami dan kotoran sapi terhadap pertumbuhan tanaman jagung (tinggi tanaman dan berat kering tanaman bagian atas) serta serapannya terhadap unsur-unsur N, P, K, Ca dan Mg, yang ditanam selama enam minggu pada Podsolik Merah Kuning Jonggol, Bogor.
Penelitian dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Kimia Jurusan Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian IPВ, yang dilaksanakan mulai bulan Januari sampai Juni 1983.
Contoh tanah yang digunakan adalah Podsolik Merah Kuning Jonggol, Bogor. Rancangan yang dipakai adalah rancangan Faktorial 3 X 3 acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Tiga tingkat perlakuan pupuk tepung lahar yaitu 0, 10 dan 20 ton/ha serta tiga jenis bahan organik yaitu tanpa bahan organik, jerami dan kotoran sapi, masing-masing dengan dosis 20 ton/ha. Sebagai tanaman uji adalah jagung varietas Hibrida I.
1983-01-01T00:00:00Z