Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesiahttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/291542024-03-28T11:19:14Z2024-03-28T11:19:14ZKOMPOSISI ASAM LEMAK, KOLESTEROL, DAN DESKRIPSI JARINGAN FILLET IKAN KAKAP MERAH SEGAR DAN GORENGJacoeb, Agoes MardionoSuptijah, PipihKristantina, Widyana Ayuhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/775112016-01-13T03:08:51Z2015-01-01T00:00:00ZKOMPOSISI ASAM LEMAK, KOLESTEROL, DAN DESKRIPSI JARINGAN FILLET IKAN KAKAP MERAH SEGAR DAN GORENG
Jacoeb, Agoes Mardiono; Suptijah, Pipih; Kristantina, Widyana Ayu
Ikan kakap merah (Lutjanus argentimaculatus) merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi asam lemak, kolesterol, dan deskripsi jaringan fillet ikan kakap merah segar dan goreng. Komposisi asam lemak diuji dengan metode Gas Chromatografi (GC) dan kolesterol dengan metode Bohac. Ikan kakap merah segar memiliki kadar air 79,31%, abu 1,92%, protein 16,30%, lemak 0,05%, dan karbohidrat 0,23%. Proses penggorengan mengakibatkan kadar air berubah menjadi 62,49%, abu 1,98%, protein 28,40%, lemak 2,17% dan, karbohidrat 5,62%. Asam lemak jenuh yang dominan pada ikan kakap merah yaitu miristat (C14:0), palmitat (C18:0) dan stearat (C18:0). Asam lemak tak jenuh tunggal yang dominan yaitu palmitoleat (C16:1) dan oleat (C18:1). Asam lemak tak jenuh majemuk yang dominan yaitu linoleat (C18:2), linolenat (C18:3), arakidonat (C20:4), EPA (C20:5) dan DHA (C22:6). Kandungan kolesterol fillet kakap merah mengalami perubahan dari 20 mg/100 g menjadi 60 mg/100 g sesudah proses penggorengan. Jaringan daging ikan kakap merah sebelum penggorengan tampak tidak kompak karena sudah mengalami proses penurunan mutu sedangkan daging ikan kakap merah setelah proses penggorengan tampak lebih kompak.
2015-01-01T00:00:00ZKOMPONEN KIMIA DAN BIOAKTIF AKAR BAHAR GORGONIAN (Genus Rumphella dan Hicksonella) DARI PULAU RAIJUANUSA TENGGARA TIMURTeffu, Yunialdi HapynesSuwandi, RuddyNurjanahhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/775102016-01-13T03:05:32Z2015-01-01T00:00:00ZKOMPONEN KIMIA DAN BIOAKTIF AKAR BAHAR GORGONIAN (Genus Rumphella dan Hicksonella) DARI PULAU RAIJUANUSA TENGGARA TIMUR
Teffu, Yunialdi Hapynes; Suwandi, Ruddy; Nurjanah
Akar bahar telah lama dikenal oleh masyarakat dan dimanfaatkan sebagai perhiasan dan obat rematik. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi genus akar bahar, metabolit primer, logam berat dan metabolit sekunder yang bermanfaat sebagai bahan obat dalam bidang farmasi. Analisis logam berat menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometer, kandungan radium menggunakan spektrometer gamma, ekstraksi bertingkat dengan metode maserasi selama 24 jam dan uji fitokimia kualitatif berdasarkan warna. Akar bahar teridentifikasi sebagai Rumphella sp dan Hicksonella sp mengandung komponen protein yang tertinggi, kandungan logam berat Hg, As, Cu, dan Cd berada dalam kisaran maksimum sedangkan logam berat Pb melebihi standar yang ditetapkan BSN dan BPOM. Akar bahar mengandung radium 0,65 Bq/ kg-0,79 Bq/kg, rendemen terbanyak adalah ekstrak metanol dan mengandung metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, steroid, triterpenoid, dan saponin.
2015-01-01T00:00:00ZFORMULASI JELLY DRINK BERBASIS RUMPUT LAUT MERAH DAN Spirulina platensisTrilaksani, WiniSetyaningsih, IrianiMasluha, Ditahttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/775092016-01-13T02:58:58Z2015-01-01T00:00:00ZFORMULASI JELLY DRINK BERBASIS RUMPUT LAUT MERAH DAN Spirulina platensis
Trilaksani, Wini; Setyaningsih, Iriani; Masluha, Dita
Jelly drink yang ada di pasaran umumnya menggunakan pemanis, perisa, dan pewarna sintetik serta memiliki kandungan gizi yang rendah, sehingga perlu dikembangkan jelly drink yang lebih sehat, misalnya dengan memanfaatkan rumput laut dan Spirulina. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik jelly drink dengan berbahan dasar rumput laut (Eucheuma cottonii) dan Spirulina platensis serta membandingkan karakteristik (gizi dan antioksidan) jelly drink yang ditambah Spirulina hasil kultur dengan jelly drink yang ditambah Spirulina komersial. Jelly drink dengan penambahan Spirulina komersial (0,2%; 0,4%; dan 0,6%) memiliki kadar protein (1,218–2,750)% dan nilai IC50 (3363,5-6070) ppm. Berdasarkan uji bayes, Jelly drink Spirulina komersial 0,4% merupakan produk terpilih. Jenis Spirulina (komersial dan kultur) yang ditambahkan tidak memberikan pengaruh berbeda (p<0,05) terhadap hasil uji hedonik dan aktivitas antioksidan namun memberikan pengaruh nyata terhadap kadar protein. Jelly drink yang ditambah Spirulina kultur 0,4% menghasilkan energi yang lebih besar yakni 92 kkal dibandingkan dengan Jelly drink Spirulina yang ditambah komersial 0,4% yakni 79 kkal.
2015-01-01T00:00:00ZISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA ANTIBAKTERI DARI BULU BABIAkerina, Febrina OliviaNurhayati, TatiSuwandy, Ruddyhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/775082016-01-13T02:56:32Z2015-01-01T00:00:00ZISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA ANTIBAKTERI DARI BULU BABI
Akerina, Febrina Olivia; Nurhayati, Tati; Suwandy, Ruddy
Bulu babi merupakan biota perairan yang memiliki nilai gizi tinggi. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh bulu babi memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senyawa antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak bulu babi menggunakan metode maserasi, menentukan aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumur; menentukan komponen gizi berdasarkan AOAC, komponen bioaktif menggunakan metode fitokimia dan toksisitas ekstrak bulu babi Diedema setosum menggunakan brine shrimp lethality test (BSLT). Bulu babi diperoleh dari Pulau Pramuka Kepulauan Seribu sebanyak 200 ekor. Ekstrak gonad bulu babi memiliki aktivitas antibakteri tertinggi dengan zona hambat (1,83 ± 0,74) mm terhadap bakteri Escherichia coli dan 1,5 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Komposisi kimia gonad bulu babi secara berurutan adalah kadar air (64,97 ± 0,08%); kadar abu (2,72 ± 0,13%); kadar lemak (19,73 ± 0,04%); kadar protein (12,26 ± 0,3%); dan kadar karbohidrat (0,33 ± 0,17%). Komponen bioaktif yang terdeteksi pada ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol gonad bulu babi adalah golongan steroid, triterpenoid, dan saponin. Nilai LC50 ekstrak gonad bulu babi dari masing-masing pelarut berturut-turut ekstrak n-heksana 471,861 ppm, etil asetat 563,226 ppm, dan metanol 577,531 ppm. Aktivitas antibakteri ekstrak gonad bulu babi terbaik diperoleh dari ekstrak etil asetat pada konsentrasi 2 mg dengan diameter zona hambat 2,71 mm terhadap bakteri S. aureus dan 4,13 terhadap bakteri E. coli.
2015-01-01T00:00:00Z